Kamis 10 Jan 2019 07:00 WIB

Iran akan Balas Sanksi Uni Eropa

Uni Eropa memasukkan dua orang dan satu unit intelejen ke daftar teroris.

Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Iran pada Rabu mengatakan pihaknya akan membalas setelah Uni Eropa menambahkan dua orang Iran dan satu unit intelejen Iran ke dalam daftar teroris.

Para menteri UE sepakat pada Rabu untuk menambahkan nama-nama tersebut ke dalam daftar teroris dan membekukan aset-aset mereka. Sementara Belanda menuding Iran terlibat dalam dua pembunuhan di wilayahnya dan bergabung bersama Prancis dan Denmark menuduh Teheran dalam persekongkolan serangan-serangan lain di Eropa.

Langkah tersebut sebagai langkah simbolik karena salah seorang dari dua pria itu sudah berada di tahanan di Belgia. Akan tetapi, menandai pertama kali UE telah memberlakukan sanksi-sanksi atas Iran sejak penandatanganan pakta nuklirnya 2015.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi menyebut tindakan-tindakan UE "tidak logis" dan "mengagetkan". "Iran akan memberlakukan langkah-langkah perlu sebagai balasan atas aksi ini dan dalam kerangka pembalasan," kata Qasemi dalam satu pernyataan yang dipublikasikan di laman resmi kementerian itu.

Iran telah membantah keterlibatan dalam persekongkolan yang dituduhkan. Pemerintah menyatakan tuduhan-tuduhan itu bermaksud merusak hubungan UE-Iran.

"Daftar-daftar ini telah diterima oleh Dewan sebagai bagian dari tanggapannya atas serangan-serangan yang digagalkan baru-baru ini di wilayah Eropa," kata Dewan Eropa dalam pernyataan pada Rabu.

Qassemi, dalam pernyataanya, menuduh Eropa mendukung "kelompok-kelompok teroris" seperti Mujahedin-e-Khalq Organization (MKO), kelompok yang berusaha menggulingkan pemerintah Iran.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement