Kamis 10 Jan 2019 14:46 WIB

Putin dan Merkel Bahas Perdamaian Suriah

Konflik Suriah telah menyebabkan jutaan warga mengungsi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Vladimir Putin dan Angela Merkel
Foto: AP PHOTO
Vladimir Putin dan Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel menjalin percakapan via telepon untuk membahas krisis Suriah. Mereka sepakat mendukung proses politik di negara tersebut guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tujuh tahun.

Percakapan antara Putin dan Merkel diumumkan Kremlin pada Rabu (9/1). "Mereka (Putin dan Merkel) bertukar pandangan tentang situasi di Suriah, termasuk pembentukan komite konstitusional atas dasar perjanjian yang dicapai pada pertemuan empat arah (Rusia, Turki, Jerman, dan Prancis) di Istanbul pada 27 Oktober 2018," kata Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia TASS.

Putin dan Merkel menyatakan siap bekerja sama membantu PBB menengahi solusi politik Suriah. "Mereka menyuarakan kesiapan untuk meningkatkan upaya guna menengahi solusi politik dalam kerja sama erat dengan PBB, mengejar tujuan solusi jangka panjang untuk Suriah," kata Kremlin.

Berbeda dengan Jerman, Rusia merupakan salah satu pihak yang terlibat langsung dalam konflik Suriah. Sejak 2015 Moskow membantu pemerintahan Presiden Bashar al-Assad memerangi kelompok milisi dan oposisi bersenjata di negara tersebut.

Sebagai salah satu pihak yang terlibat, Rusia dilibatkan oleh PBB dalam pembentukan komite konstitusional Suriah. Komite tersebut diisi 150 anggota. Perwakilan pemerintah dan oposisi masing-masing mengirim 50 anggota.

Sementara 50 anggota tersisa akan diisi anggota independen. Komite itu bertugas merumuskan konstitusi baru Suriah guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak 2011.

Konflik Suriah telah menelan lebih dari 350 ribu korban jiwa. Peperangan juga menyebabkan jutaan warga di sana mengungsi. Mereka pergi ke negara-negara tetangga, bahkan Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement