Senin 14 Jan 2019 18:30 WIB

Menlu Turki: Kami tidak Takut Ancaman Donald Trump

Trump mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki menyebut tidak takut dengan ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. AS mengancam akan menghancurkan perekonomian Turki jika Ankara menyerang pasukan Kurdi di Suriah setelah AS menarik pasukannya.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa kami tidak pernah takut akan ancaman. Mengancam Turki secara ekonomi tidak akan membawa Anda ke mana-mana," kata Menteri Luar Negeri Turki Melvut Cavusoglu seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (14/1).

Pernyataan Cavusoglu muncul sebagai tanggapan atas ancaman Trump untuk menyerang ekonomi Turki jika Ankara menyerang kelompok teror PKK/YPG selama penarikan pasukan AS dari Suriah. "Mitra strategis tidak boleh berkomunikasi melalui media sosial," kata Cavusoglu.

Dalam dua cicitan di Twitter pada Ahad (13/1) waktu setempat, Trump mengatakan dia juga tidak ingin Kurdi memprovokasi Turki.  "(AS) Akan menghancurkan Turki secara ekonomi jika mereka mencolek Kurdi," tulis Trump.

Cavusoglu mengatakan, Turki bukan musuh rakyat Kurdi. Menurutnya, ada tekanan serius pada Trump untuk tidak mundur dari Suriah, menyusul pengumuman mengejutkan pada Desember bahwa pasukan AS akan meninggalkan Suriah. Para pejabat AS mengatakan penarikan itu tergantung pada AS yang tidak menyerang "Kurdi," yang berarti teroris PKK/YPG.

Dalam 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK telah merenggut sekitar 40 ribu jiwa. YPG/PYD adalah cabang PKK di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement