REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Paus Francis melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab, Ahad (3/2). Dia menjadi paus pertama yang menginjakkan kakinya di Semenanjung Arab.
Kedatangan Paus Francis di Abu Dhabi disambut oleh Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Dia kemudian mengantar Paus untuk bertemu Imam Besar Masjid Al-Azhar Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb. Saat bertemu keduanya seketika berpelukan.
Sesaat sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Paus Francis menyuarakan keprihatinannya atas krisis kemanusiaan di Yaman. UEA diketahui menjadi bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi yang melakukan agresi militer ke negara tersebut.
"Tangisan anak-anak ini dan orang tua mereka naik kepada Tuhan. Mari kit berdoa dengan sungguh-sungguh karena mereka adalah anak yang lapar, yang haus, mereka tidak memiliki obat dan mereka dalam bahaya kematian," ujar Paus Francis sebelum naik pesawat.
Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menyambut pesan dan keprihatinan Paus terkait krisis Yaman. Dia pun mengapresiasi kesepakatan perdamaian yang telah tercapai antara pihak-pihak berkepentinga di Yaman.
"Mari kita memastikan implemenstasinya dan menjadikan tahun 2019 sebagai tahun perdamaian di Yaman," kata Gargash melalui akun Twitter pribadinya.
Selama berada di UEA, Paus Francis akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin Muslim. Namun Vatikan tak dapat memastikan apakah Paus Francis akan membahas atau menyinggung masalah-masalah sensitif di hadapan publik selama di negara tersebut.
Paus Francis hanya mengatakan bahwa kunjungannya ke UEA adalah kesempatan untuk menulis sebuah halaman baru dalam sejarah hubungan antaragama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
