Kamis 14 Feb 2019 09:32 WIB

Mantan Perwira Intelijen Angkatan Udara AS Membelot ke Iran

Monica Witt dinilai telah membocorkan identitas para agen AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Monica Witt.
Foto: AP
Monica Witt.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan perwira intelijen angkatan udara Amerika Serikat (AS), Monica Witt (39 tahun) dituduh sebagai mata-mata setelah membelot ke Iran pada 2013. Dia diduga telah membocorkan identitas para agen AS dan rahasia lainnya.

Menurut dakwaan, Witt membelot ke Iran pada Agustus 2013 dengan membawa dokumen rahasia tentang agen dan intelijen AS yang pernah bekerja bersamanya. Hal ini kemudian menjadi sasaran bagi para hacker Iran. Empat di antaranya disebutkan dalam dakwaan tersebut.

Baca Juga

"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Amerika, ada salah satu warganya yang mengkhianati negara kami," ujar Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, John Demers, Kamis (14/2), dilansir the Guardian.

Demers mengatakan, Witt direkrut oleh Iran sebagai bagian dari program yang menargetkan para mantan perwira intelijen yang telah memegang izin keamanan. Selain itu, Witt juga dituduh telah mengungkapkan kepada pemerintah Iran tentang keberadaan program pengumpulan intelijen dan memberikan identitas seorang perwira intelijen AS. Hal ini dinilai dapat mempertaruhkan nyawa individu.

Baca juga, Diplomat Iran Membelot ke Eropa.

Dalam surat dakwaan disebutkan, Witt direkrut ketika mengunjungi Iran pada Februari 2012. Ketika itu, dia menghadiri konferensi tentang pengaruh budaya AS yang disebut "Hollywoodisme".

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh sebuah kelompok bernama New Horizon. Kelompok ini kemudian diberikan sanksi oleh AS, karena diduga menjadi garda depan bagi Pasukan Quds, dan tangan kanan Pengawal Revolusi Iran.

AS menduga, organisasi New Horizon menyelenggarakan konferensi internasional sebagai platform bagi Pengawal Revolusi Islam untuk merekrut, dan mengumpulkan intelijen.

Witt diduga telah membuat video yang mengidentifikasi dirinya sebagai veteran AS, mengkritik Paman Sam, dan secara terbuka telah memeluk Islam. Sebelumnya, FIB telah memberikan peringatan kepada Witt bahwa dirinya telah menjadi sasaran terget rekrutmen mata-mata Iran. Ketika itu, Witt menjamin tidak akan membocorkan data-data rahasia mengenai intelijen angkatan udara AS.

Namun, secara diam-diam Witt membantu Iran untuk membuat video propaganda. Witt kemudian kembali ke Iran untuk menghadiri konferensi Hollywoodisme kedua para Februari 2013. Ketika itu, dia diduga mendekati Pengawal Revolusi Iran dan menawarkan diri untuk membelot dari AS.

Beberapa minggu sebelum pembelotannya, Witt diduga telah melakukan pencarian nama-nama mantan agen kontra-intelijen di Facebook. Setibanya di Iran, pemerintah Teheran memberikan Witt rumah dan peralatan komputer untuk membantu melacak perwira intelijen AS.

Dalam surat dakwaan menyebutkan antara Januari 2014 dan Mei 2015, Witt membocorkan dokumen tentang mantan kontra-intelijen AS, termasuk identitas agen rahasia dan operasi rahasia intelijen AS.

Selama periode yang sama, empat warga negara Iran yakni Mojtaba Masoumpour, Behzad Mesri, Hossein Parvar dan Mohamad Paryar diduga telah melakukan peretasan terhadap data-data intelijen AS yang telah diidentifikasi oleh Witt.

Para peretas tersebut menggunakan malware, serangan phising, dan membuat identitas palsu bernama Bella Wood di Facebook. Melalui identitas palsu tersebut, mereka dapat masuk ke akun grup agen dan intelijen AS melalui Facebook.

Diketahui, Witt adalah seorang ahli kriptologi dan penyidik intelijen angkatan udara AS selama lebih dari 10 tahun. Dia juga pernah bekerja sebagai analis intelijen untuk kontraktor pertahanan Booz Allen Hamilton selama lima bulan pada 2008. Adapun angkatan udara AS telah menyusun langkah untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement