Rabu 30 Jan 2013 16:22 WIB

Korban Pembantaian di Suriah Capai 108

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Narciso Contreras
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Kelompok oposisi Suriah mengatakan pihaknya menemukan lebih dari 100 mayat di sungai kecil sebelah selatan kota Aleppo. Sejumlah mayat juga belum ditarik dari permukaan air. Jumlah mayat itu merupakan yang terbesar dalam sejarah pembantaian di Suriah selama dua tahun terakhir.

Sebuah video yang diunggah online hari ini menunjukkan barisan mayat. Sebagian besar dari mayat tersebut berumur sekitar 20-30-an tahun dengan tangan diikat di belakang. Luka tembak ditemukan di kepala mereka.

Seorang saksi di tempat kejadian mengatakan dia menghitung 108 mayat. Sementara kelompok oposisi mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 120. 

Mayat-mayat itu ditemukan pada Selasa (29/1) pagi waktu setempat di Bustan al-Qasr, sebelah selatan pusat kota. Lokasi tersebut berada di dekat salah satu garis depan yang membagi wilayah oposisi di timur dan selatan Aleppo dengan pasukan loyalis di utara. 

The Guardian menulis lokasi eksekusi para korban tersebut belum jelas. Hujan pada musim dingin membuat sungai berarus deras dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu memungkinkan mayat terbawa aurs dari tempat lain. 

Pemerintah Suriah menyalahkan kelompok teroris yang membunuh para korban. Kelompok tersebut merupakan pasukan yang melawan pemerintahan. Rezim berkuasa menyebut kelompok oposisi tengah menutupi kejahatan mereka. 

Sementara itu, kelompok oposisi menyalahkan pemerintah Suriah yang membunuh para korban. Mereka beralasan para korban menyeberang ke wilayah pemerintah lalu menghilang. Mayat para korban ditemukan tanpa identitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement