Jumat 19 Jul 2013 14:32 WIB

Presiden Mesir Ancam Pendukung Mursi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Pendukung Presiden Muhammad Mursi berunjuk rasa menolak kudeta militer di Giza, Kairo, Senin (15/7).
Foto: AP/Amr Nabil
Pendukung Presiden Muhammad Mursi berunjuk rasa menolak kudeta militer di Giza, Kairo, Senin (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Saling ancam masih disuarakan dua faksi politik di Mesir. Lebih dua  pekan menjalankan pemerintahan sementara, Presiden ad interm Mesir Adli Mansour kembali mengatakan akan menghabisi kelompok demonstran pendukung Muhammad Mursi.

Hal itu akan dilakukan jika kelompok Ikhwanul Muslimin dan anti-pemerintahan baru tetap nekat berdemonstrasi dan mengundang kekacauan. ''Kami (pemerintah sementara) akan melalui tahap kritis. Dan kami tidak ingin bergerak menuju ke arah kekacauan lagi,'' katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (19/7).

Pernyataan Mansour adalah kesekian kali dan rutin dilayangkan saban Jumat. Pernyataan itu disiarkan resmi ke seluruh Mesir lewat semua kanal pemberitaan. ''Kami akan bertempur sampai akhir melawan situasi keamanan ini,'' ujar Mansour.

Pernyataan itu merupakan gertakan dari rezim inkonstitusional tersebut untuk menghadapi aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok Ikhwanul Muslimin. Kantong politik berbasis Islam terbesar di negeri piramida itu, masih melakukan protes damai mengembalikan kursi kepresidenan ke Mursi.

Kelompok ini menolak mengakui pemerintahan Mansour dan menyatakan pemerintahan pascakudeta militer 3 Juli lalu adalah inkonstitusional dan pengkhianatan terhadap demokrasi. Kelompok ini berdemonstrasi setiap usai melaksanakan shalat Jumat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement