Selasa 13 Aug 2013 12:07 WIB

Amerika Serikat Desak Pemimpin Mesir Hentikan Penangkapan Bermotif Politik

Poster Presiden Mesir Muhammad Mursi
Foto: AP/Lai Seng Sin
Poster Presiden Mesir Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON - Amerika Serikat Senin mendesak para pemimpin baru Mesir untuk menghentikan semua "penangkapan dan penahanan bermotif politik," tetapi tidak menyebutkan secara spesifik masa depan Presiden Muhammad Mursi yang dikudeta.

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf mengatakan, berlanjutnya penahanan orang-orang itu menjadi salah satu masalah Mesir yang harus dipecahkan jika hal itu bergerak melampaui kerusuhan politik enam pekan terakhir.

"Kami terus menyerukan untuk mengakhiri semua penangkapan dan penahanan bermotif politik dan menekankan bahwa ini tidak akan membantu Mesir untuk bergerak mengatasi krisis. Sikap kami tidak berubah," kata Harf.

"Terserah kepada rakyat Mesir untuk memutuskan apakah mereka anggap pemerintah tampaknya sedang mengarah kemajuan. Kami telah berulang kali menegaskan bahwa itu bukan kita yang memutuskan."

Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mursi telah ditahan sejak kejatuhannya pada 3 Juli.

Ketika ditanya tentang keputusan pengadilan Mesir untuk memperpanjang masa tahanan Moursi dengan 15 hari, Harf tidak menyebutkan sema sekali nama pemimpin terguling itu.

"Perlu ada sesuatu yang inklusif, proses demokrasi ke depan," kata Harf, mencatat perlunya bagi para pemimpin Mesir untuk menghormati hak masyarakat untuk merakit perdamaian.

"Kami tidak memihak. Kami sepertinya tidak akan memutuskan apa masa depan Pemerintah Mesir," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement