Jumat 31 Oct 2014 03:34 WIB

Iran ingin Semua Sanksi Dicabut Sebelum Kesepakatan Nuklir

Iran
Iran

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Iran ingin semua sanksi Barat dicabut sebelum mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya, yang memiliki tenggat November, kata pejabat tinggi, Rabu (28/10).

Pengumuman itu disampaikan di tengah-tengah upaya gencar guna mencapai perjanjian akhir. Enam negara perunding dengan Iran, yaitu Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman, yang dikenal sebagai P5+1, menetapkan 24 November sebagai batas untuk kesepakatan nuklir.

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Alaeddin Boroujerdi mengatakan usulan Amerika Serikat terkait pencabutan bertahap sanksi "tidak dapat diterima".

"Jika kita ingin kesepakatan definitif pada tanggal 24 November, harus ada pencabutan segera (seluruh) sanksi," katanya dalam konferensi pers di Paris.

Seorang diplomat Barat yang memiliki informasi terkait perundingan dengan Iran pada Senin mengatakan kesepakatan tidak mungkin dicapai dalam batas waktu itu. Ia mengatakan Teheran harus membuat "gerakan yang signifikan".

Tujuannya adalah untuk menutup peluang Teheran mengembangkan bom atom, dengan memotong kembali program pengayaannya, menutup fasilitas, dan memaksakan dilakukannya inspeksi internasional.

Sebagai imbalannya, masyarakat global akan menangguhkan dan kemudian secara bertahap mencabut sanksi ekonomi melumpuhkan yang dikenakan pada Republik Islam itu.

Tapi kedua belah pihak, meskipun telah melakukan perundingan dalam waktu lama tetap saja belum dapat menyelaraskan target mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement