Jumat 25 Mar 2016 03:45 WIB

Belanda Tutup Konsulatnya di Istanbul

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Julkifli Marbun
Istanbul
Foto: visit2istanbul.com
Istanbul

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL —- Kementerian Luar Negeri Belanda pada pekan ini memutuskan untuk menutup konsulatnya di Istanbul, Turki. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya ancaman teror di kota itu.

Dilansir World Bulletin, Kamis (24/3), Kemenlu Belanda menutup sementara konsulatnya di Turki dan mengevakuasi para pejabat diplomatnya ke lokasi lain. Kebijakan itu dilakukan menyusul adanya serangan yang diduga didalangi oleh ISIS pada Sabtu (19/3) lalu, di salah satu pusat perbelanjaan Istanbul. Serangan tersebut menewaskan tiga warga Israel dan Iran.

Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders mengatakan, penutupan sementara konsulat Belanda di Istanbul kali ini untuk menghindari ancaman teror susulan yang mungkin terjadi. “Kami menyarankan semua warga Belanda untuk menjauh dari Istanbul dan sekitarnya dan sambil tetap memantau perkembangan,” kata Koenders lewat pernyataan tertulisnya.

Menurut data yang dihimpun, ada sekitar 40 orang yang mendiami Konsulat Belanda di Istanbul. “Keamanan rekan-rekan dan para pengunjung ke kantor konsulat menjadi prioritas utama kami,” ujar Koenders menambahkan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (21/3) lalu mengutuk keras serangan teror yang terjadi di negaranya. “Turki saat ini menghadapi salah satu gelombang terorisme terbesar dalam sejarah," ucap Erdogan.

Ia menuding ISIS sebagai dalang atas empat dari enam serangan bom yang mengguncang Turki dalam delapan bulan terakhir. Erdogan juga mengutuk insiden pembantaian dalam aksi damai di ibu kota Ankara pada Oktober lalu yang menewaskan 103 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement