Senin 07 Aug 2017 07:18 WIB

Renault akan Produksi 150 Ribu Mobil per Tahun di Iran

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Andri Saubani
Renault Duster.
Foto: Renault
Renault Duster.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Produsen mobil asal Prancis, Renault akan menandatangani kontrak yang telah lama ditunggu tunggu bersama Iran. Seperti dilaporkan AFP, Ahad (6/8), Sebanyak 150 ribu lebih mobil rencananya akan diproduksi setiap tahunnya di negeri para mullah tersebut.

 

Tidak seperti pesaingnya PSA, yang memproduksi Peugeots dan Citroens, Renault tidak pernah sepenuhnya  meninggalkan Iran selama negeri itu dikenai sanksi ekonomi oleh dunia internasional. Dalam kesepakatan terbaru, Renault akan bekerja sama dengan perusahaan swasta Iran, Negin Khodro serta Organisasi Renovasi dan Pengembangan Industri Iran (IDRO).

 

"Renault akan mendapatkan jatah 60 persen saham, sedangkan Negin dan IDRO masing masing 20 persen," ujar sumber dari Kementrian Perindustrian Iran. Namun, sumber tersebut tidak menguraikan berapa banyak uang yang akan diinvestasikan.

 

Dilaporkan bahwa negosiasi kesepakatan berjalan dengan alot. Sebelumnya, Iran meminta agar Renault menggunakan 40 persen kandungan lokal dalam memproduksi mobil. Namun, Renault menolak, dengan alasan mengutamakan kualitas standar internasional. "Renault meyakini bahwa karena mereka telah melakukan investasi produksi di Iran, maka tidak seharusnya mereka dipaksa untuk menggunakan komponen local," jelas Kepala IDRO Mansour Moazami.

 

Pabrik yang akan dibangun berlokasi di Saveh, sekitar 120 kilometer barat daya Ibu Kota Iran, Teheran. Secara keseluruhan, diperkirakan produksi mobil di Iran menyentuh angka 2 juta pada 2020. Naik pesat dari angka 1,2 juta unit pada 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement