Selasa 29 Aug 2017 22:27 WIB

Diplomat Iran: Emir Qatar Ingin Tinggalkan Dewan Kerja Sama Teluk

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Karta Raharja Ucu
Qatar (ilustrasi)
Qatar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Duta Besar Iran untuk Qatar, Abdullah Suhrabi mengatakan Qatar ingin meninggalkan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Hal ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Iran Jaam-e Jam.

"Informasi yang kami terima dari Qatar mengatakan, Pangeran (sekarang Emir) ingin menarik diri dari GCC sejak permulaan krisis Teluk, namun dia telah menunda keputusan tersebut setelah mendapat nasihat dari penasihatnya," ujar Suhrabi, dikutip Alarabiya.

Suhrabi juga mengklaim, Doha telah berusaha memulihkan hubungan dengan Iran selama lebih dari delapan tahun. Menurutnya, pada awal tahun lalu, mereka dengan enggan mengikuti isyarat Arab Saudi untuk menarik duta besarnya dari Teheran.

Dia mengatakan, ketika Doha mengambil alih jabatan presiden GCC pada 2007, negara tersebut telah mengundang mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke KTT Teluk. Langkah itu mendapat tentangan dari negara-negara anggota lainnya.

Suhrabi menekankan, Iran telah memutuskan untuk membuka kembali kedutaan Qatar di Teheran untuk menstabilkan keamanan nasionalnya. Diplomat tersebut menilai, Doha dan Teheran telah bekerja sama berkaitan dengan penguatan ekonomi Qatar dan penyelesaian masalahnya.

Sementara itu, Duta Besar Qatar untuk Iran, Ali bin Ahmed Ali al-Sulaiti, telah memulai bekerja di Teheran pada Sabtu (26/8). Sejumlah lembaga Iran merilis foto al-Sulaiti saat sedang menyampaikan surat kepercayaannya kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasimi, Qatar lah yang meminta Iran untuk menerima kembali duta besarnya ke Teheran. Permintaan itu disampaikan dalam sebuah percakapan telepon antara menteri luar negeri kedua negara pada Selasa (22/8) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement