Kamis 04 Jan 2018 15:06 WIB

Pasukan Suriah Rebut 70 Area dari Milisi

Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan Pemerintah Suriah merebut sebanyak 70 kota kecil dan desa di kubu penting gerilyawan di Suriah Utara selama 75 hari terakhir. Demikian dilaporkan salah satu kelompok pemantau pada Rabu (3/1).

Pertempuran sengit telah berkecamuk sejak militer Suriah melancarkan serangan di pinggir utara Provinsi Hama di Suriah Tengah dan pinggir selatan Provinsi Idlib, yang berdekatan di bagian barat-laut Suriah terhadapp kelompok pro Alqaidah, Komite Pembebasan Levant (LLC) dan gerilyawan lain yang bersekutu.

Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan pasukan pemerintah melancarkan pengeboman sengit terhadap posisi gerilyawan di pinggir selatan Idlib di tengah cuaca buruk di wilayah tersebut.

"Pesawat tempur Suriah juga menggempur beberapa daerah di sekat Kota Khan Sheikhoun dan Kota Kecil Tamana' di pinggir Idlib," kata Observatorium.

Kelompok pengawas yang berpusat di London tersebut menambahkan pesawat tempur Suriah menyerang satu museum di Kota Marat An-Numan di Idlib Selatan sehari sebelumnya, sehingga mengakibatkan kerusakan besar pada gedung tersebut.

Pada Desember, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan pasukan Suriah membuat kemajuan dalam perang di pinggir Hama dan Idlib dengan tujuan mengalahkan LLC, di segi tiga wilayah pinggiran antara Provinsi Hama, Idlib dan Aleppo Suriah Utara.

Salah satu sasaran militer di balik serangan terhadap Idlib ialah juga untuk merebut Pangkalan Udara Abu Ad-Duhur.

Jika terwujud, itu akan memungkinkan militer Suriah meraih keunggulan dalam melancarkan serangan udara terhadap posisi LLC di Idlib.

Idlib menjadi tempat tinggal beberapa kelompok gerilyawan dari berbagai afiliasi yang sebagian didukung oleh Turki. Sementara yang lain, seperti Front An-Nusra, dinyatakan sebagai kelompok teror.

Namun, daerah tersebut belum lama ini dimasukkan ke dalam kesepakatan zona penurunan ketegangan yang disepakati oleh Rusia dan Turki.

Belum jelas apakah pasukan Pemerintah Suriah akan melancarkan serangan berskala luas untuk merebut kembali seluruh provinsi itu, atau cuma untuk merebut beberapa posisi di daerah pinggiran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement