Jumat 27 Jul 2018 11:49 WIB

Rusia Desak Pengungsi Suriah untuk Kembali

Presiden Assad dinilai bukan ancaman bagi warga Suriah.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang pejabat senior Rusia pada Kamis (26/7) mendesak pengungsi Suriah untuk kembali ke Suriah. Pejabat itu menilai pengungsi sudah tidak menghadapi ancaman dari pemerintah Presiden Bashar al-Assad atau aparat keamanan Suriah.

Alexander Lavrentyev, utusan Suriah Rusia, juga mengatakan Pemerintah Suriah tidak dapat memberikan banyak bantuan keuangan kepada pengungsi yang pulang. Untuk itu, ia mendesak bantuan asing agar turun tangan, dengan syarat tidak boleh dipolitisasi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, syarat untuk kembalinya pengungsi ke Suriah belum terpenuhi. Konflik telah berlangsung lebih dari tujuh tahun dan menewaskan ratusan ribu orang. Warga Suriah yang melarikan diri dari negara itu takut akan penganiayaan oleh pemerintahan Assad.

Rusia, pekan lalu menyatakan telah mendirikan pusat pengungsi di Suriah untuk membantu para pengungsi kembali. Lavrentyev, yang bertemu Assad di Damaskus pada Rabu (25/7), mengatakan orang-orang kembali ke Suriah setiap hari.

Baca juga, AS Serang Suriah, 59 Misil Ditembakan.

"Orang-orang memahami bahwa tidak ada ancaman dari pemerintah dan dari aparat keamanan pemerintah dan mereka kembali ke rumah mereka, ke wilayah mereka yang sekarang di bawah kendali pemerintah," katanya pada saat kunjungan ke Lebanon.

Sekitar 5,6 juta warga Suriah terdaftar sebagai pengungsi. Satu juta di antaranya berada di Lebanon. "Orang-orang kembali. Ini adalah pertanda baik, dan itu adalah sinyal yang baik untuk semua pengungsi yang masih berada di Lebanon, di Yordania, di Turki, bahwa sudah waktunya untuk memikirkannya, dan memutuskan untuk kembali ke rumah mereka," katanya menambahkan.

Pemerintah Suriah, kata ia, akan menerima semua orang yang ingin kembali ke rumah mereka.

Seorang pejabat Rusia pekan lalu mengungkapkan, penilaian awal mengindikasikan 890 ribu pengungsi bisa kembali ke Suriah dari Lebanon dalam waktu dekat. Sebanyak 300 ribu dari Turki dan 200 ribu dari negara-negara Uni Eropa.

Presiden Lebanon, Michael Aoun mengatakan, Lebanon menyambut baik inisiatif Rusia. Aoun menilai kesiapan Lebanon untuk menawarkan bantuan yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana pemulangan itu.

Aoun menggambarkan pengungsi sebagai ancaman eksistensial di Lebanon. Ia menyerukan kembalinya pengungsi secara sukarela untuk mengamankan wilayah Suriah sebelum penyelesaian politik untuk perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement