Ahad 19 Aug 2018 07:49 WIB

Warga Turki Ramai-Ramai Hancurkan Iphone

AS menaikkan tarif impor produk besi dan aluminium asal Turki.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nur Aini
iPhone. Ilustrasi
Foto: Mashable
iPhone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Video orang-orang Turki menghancurkan, menembak, dan membakar Iphone tengah viral di media sosial beberapa waktu terakhir. Tindakan tersebut sebagai bentuk protes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan dua kali lipat tarif impor produk besi dan aluminium asal Turki.

Seperti dilansir Time, Sabtu (18/8), salah satu video viral menunjukkan seorang pria di depan bendera Turki berbicara seolah langsung kepada Trump dan bertanya, “Menurut Anda, siapa Anda?” Lelaki tersebut kemudian mengambil lima Iphone dari lima anak yang berdiri di belakangnya. Iphone tersebut lalu diletakkan dan dipukul dengan martil besar yang dia pikul.

"Jika Anda mengancam kami dengan kelaparan, Anda hanya akan membuat kami tertawa," kata pria dalam video tersebut.

Video lain menunjukkan seseorang menembak Iphone dari jarak dekat dengan pistol. Ada juga video yang menunjukkan seseorang menghancurkan Iphone dengan tangan kosong, berbagai benda tumpul, bahkan dibakar dengan api.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyerukan masyarakat Turki untuk memboikot produk Apple. Hal itu sebagai aksi balasan terkait kebijakan Trump. Sebab, kebijakan Trump yang menaikkan tarif besi dan aluminium asal Turki berdampak pada merosotnya nilai tukar mata uang lira terhadap dolar AS.

Presiden Erdogan kemudian menyatakan tidak akan membebaskan pendeta asal AS, Andrew Brunson. Trump geram dan mengancam akan menambah sanksi ekonomi kepada Turki. Erdogan justru menyatakan akan melanjutkan serangan balasan tetap menyeru masyarakat memboikot produk AS.

“Jika mereka (AS) memiliki Iphone, ada Samsung di sisi lain. Dan, kami memiliki Venus dan Vestel kami, ” ujar Erdogan.

“Kita akan mencukupkan diri kita sendiri. Kita harus melayani barang-barang dengan kualitas lebih baik daripada yang kami impor dari mereka,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement