Ahad 16 Sep 2018 05:54 WIB

Irak Pilih Ketua Parlemen Baru

Mohammed al-Halbousi memenangkan 169 suara dalam pemungutan suara rahasia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Israr Itah
Pemilu Irak (ilustrasi)
Foto: Reuters/Thaier Al-Sudani
Pemilu Irak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Legislator Irak telah memilih seorang ketua parlemen. Ini membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan baru setelah berbulan-bulan ketidakpastian di tengah pemilihan yang tidak meyakinkan.

Mohammed al-Halbousi memenangkan 169 suara dalam pemungutan suara rahasia yang dilakukan pada sesi Sabtu (15/9) dari majelis yang terdiri dari 329 kursi, menurut laporan Aljazirah. Berumur 37 tahun, politisi Sunni dan mantan gubernur Provinsi Anbarini akan menjadi ketua parlemen termuda dalam sejarah Irak.

Pemungutan suara dilakukan hampir dua pekan setelah pertemuan pertama majelis yang baru terpilih. Di mana para anggota parlemen gagal memilih seorang ketua dan dua deputi karena mereka tidak dapat menentukan blok bersaing mana yang memiliki kursi parlemen paling banyak.

Secara adat, juru bicara parlemen Irak adalah seorang Sunni, perdana menteri adalah seorang Syiah dan presiden seorang Kurdi. Irak berada dalam guncangan politik sejak pemungutan suara 12 Mei, yang dirusak oleh tuduhan penipuan dan jumlah pemilih yang rendah.

Setelah penghitungan ulang suara selesai pada Agustus, blok yang dipimpin oleh pemimpin Syiah populis Muqtada al-Sadr mempertahankan kepemimpinannya dengan 54 kursi. 

Aliansi Fateh yang berafiliasi Iran, yang dipimpin oleh Hadi al-Ameri, menempati posisi kedua dengan 48 kursi, sementara blok Perdana Menteri Haider al-Abadi tetap di tempat ketiga, dengan 42 kursi.

Sebelum pertemuan parlemen pada 3 September, al-Sadr dan al-Abadi membentuk aliansi dan mengklaim mereka memiliki mayoritas kursi. Namun, ini diperebutkan oleh mantan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, yang bersekutu dengan Ameri.

Pemerintah koalisi membutuhkan mayoritas kursi parlemen, setidaknya 165. Blok dengan anggota paling banyak menunjuk perdana menteri dan memimpin pembentukan pemerintahan berikutnya.

Hasil pemungutan suara Sabtu menunjukkan bahwa blok pro-Iran yang dipimpin oleh Ameri tampak diposisikan untuk memimpin setelah pemilihan Halbusi, yang didukungnya. Dua deputi Halbusi diperkirakan dipilih pada Sabtu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement