Ahad 14 Oct 2018 09:32 WIB

Trump Janjikan Sanksi Berat ke Saudi Jika Khashoggi Dibunuh

Penyidik Turki yakin Khashoggi dibunuh di kantor Konsulat Saudi.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto:
Jamal Khashoggi.

Trump  mengaku  telah mengundang tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz.  Dia juga mengaku belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Istanbul.

Trump mengindikasikan belum mendengar rekaman audio  kematian Khashoggi. Dia mengatakan akan berbicara dengan Raja Salman secepatnya.

Pemerintah Trump memiliki hubungan yang erat dengan rezim Saudi. Pemerintahannya telah melakukan pendekatan yang hati-hati terhadap kasus Khashoggi. Pada  Sabtu Trump kembali mengulangi pernyataannya bahwa AS tidak akan membatalkan perjanjian senjata dengan Riyadh.

“Ada hal-hal lain yang dapat kami lakukan yang sangat, sangat kuat, sangat kuat dan kami akan melakukannya,” katanya tanpa merinci apa yang mungkin terjadi.

Wawancara CBS berlangsung di Gedung Putih pada  Kamis. Menurut rekaman wawancara yang dirilis pada  Sabtu, Trump ditanya apakah dia percaya Khashoggi dibunuh oleh Saudi. Ia juga ditanya terkait peran  putra mahkota Muhammad bin Salman (MBS) dalam kasus Khashoggi.

"Belum ada yang tahu. Tapi kita mungkin bisa mengetahuinya. Itu sedang diselidiki, itu sedang dilihat sangat. Kami akan sangat marah  jika itu kasusnya. Sampai saat ini mereka menyangkalnya dan mereka menolaknya dengan keras. Mungkinkah mereka? kata Trump.

Trump mengatakan Jared Kushner telah berbicara dengan MBS. Dan pihak Saudi menyangkal semua tuduhan. Trump juga menanggapi usulan senator AS yang menginginkan sanksi terhadap Riyadh.

"Itu tergantung pada jenis sanksinya. Biarkan saya memberi Anda sebuah contoh. Mereka memesan peralatan militer. Semua orang di dunia menginginkan pesanan itu. Rusia menginginkannya, Cina menginginkannya, kami menginginkannya. Kami mendapatkannya dan kami mendapatkan semuanya," kata Trump.

"Saya tidak ingin kehilangan pesanan seperti itu. Dan Anda tahu ada cara lain untuk menghukum, misal dengan memberi pernyataan keras," tambah Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement