Kamis 18 Oct 2018 18:23 WIB

Ditolak Suriah, Ratusan Aktivis White Helmet Pulang Kampung

Evakuasi aktivis White Helmet berkat bantuan Israel dan AS.

Rep: Marniati/ Red: Nashih Nashrullah
Sukarelawan White Helmets mencari korban setelah ledakan di Idlib, Suriah, April lalu.
Foto: EPA/Mohammed Badra
Sukarelawan White Helmets mencari korban setelah ledakan di Idlib, Suriah, April lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN— Pemerintah Yordania pada Rabu (17/10) menyatakan sekitar 300 anggota relawan sipil White Helmet Suriah dan keluarga mereka telah dipulangkan kembali ke negara-negara Barat.

Pemukiman ini dilakukan di bawah perjanjian yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Anggota White Helmet ini telah melarikan diri dari Suriah ke Yordania tiga bulan lalu.

Pada  Juli, relawan White Helmet yang  beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak melarikan diri dari pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia. 

Mereka terdampar di perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Dengan bantuan tentara Israel anggota White Helmet ini dibawa ke Yordania, menyusul permintaan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Majed al-Qatarneh mengatakan 279 dari 422 orang yang berada di Yordania telah pergi. Sebanyak 93 orang lainnya akan meninggalkan Yordania pada 25 Oktober, mendekati akhir periode tiga bulan yang telah diberikan pemerintah untuk izin tinggal mereka.

Yordania memutuskan menerima relawan White Helmet setelah mendapatkan jaminan tertulis bahwa mereka akan diberikan suaka di Kanada, Jerman, dan Inggris .

Al-Qatarneh mengatakan keberangkatan kelompok lain akan tertunda selama dua pekan sampai pertengahan November karena ada bayi yang baru lahir dan orang-orang yang menerima perawatan medis.     

Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, alasan Israel  membantu evakuasi White Helmet atas permintaan Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin lainnya. Selain itu, Israel khawatir akan keselamatan White Helmet. 

White Helmet  yang dikenal secara resmi sebagai Pertahanan Sipil Suriah, bertugas menyelamatkan ribuan orang di daerah yang dikuasai pemberontak selama bertahun-tahun dalam perang saudara di negara itu.

Meski anggotanya mengatakan mereka netral, namun Presiden Suriah Bashar al-Assad dan para pendukungnya menggambarkan White Helmet sebagai alat propaganda Barat dan gerilyawan yang dipimpin Islam.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement