Selasa 30 Oct 2018 18:48 WIB

Indonesia Ingin Jadi Mediator Investasi Saudi dan Asia Timur

Saudi memiliki minat tinggi dalam investasi di berbagai sektor.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Alwi Shihab.
Foto: dok. Republika/Adhi Wicaksono
Alwi Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI (UKP-TTOKI) menggelar acara simposium antarlima negara di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).

Simposium ini bertema Increasing Investment between Indonesia and Saudi Arabia by Engaging East Asian Countries.

Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI (UKP-TTOKI), Alwi Shihab mengatakan, dalam simposium ini intinya Indonesia menjadi penghubung antara investasi Arab Saudi dan negara Asia Timur, khususnya Cina, Jepang, dan Korea Selatan. 

"Kita akan menjadi penghubung lah untuk senantiasa membicara hal ini dan mudah-mudahan itu akan ada hasilnya," ujar Alwi Shihab saat ditemui di sela-sela acara simposium.

Mantan menteri Luar Negeri Indonesia ini menjelaskan, Arab Saudi sangat ini sangat berminat untuk berinvestasi di sektor pariwisata, minyak dan gas, serta investasi di sektor real estate

Menurut dia, banyak pengusaha Saudi yang mengincar sektor-sektor tersebut. Dia berharap dari Simposium ini bisa mengkolaborasikan antara modal Arab Saudi, Jepang, Cina, dan Korea Selatan. 

"Jadi yang kita harapkan dari simposium ini, mengawinkan antara modal besar Saudi, Jepang, Korea dan Cina untuk menengok apa yang kira-kira bisa dikerjakan,\" kata Alwi.

Karena, lanjut dia, Arab Saudi saat ini sebenarnya membutuhkan Indonesia sebagai partner untuk meyakinkan negara-negara Asia Timur tersebut. Sementara, kata dia, Cina, Jepang, dan Korea Selatan sudah terbiasa bekerjasama dengan Indoneaia. 

"Cina, Korea, dan Jepang ini sudah terbiasa di Indonesia sehingga perusahaan yang ingin masuk dari Saudi mungkin enggan kalau sendiri, tetapi kalau bareng mungkin lebih merasa pede percaya diri). Itu yang kita harapkan," jelasnya. 

Dengan adanya tren seperti itu, maka simposium ini merupakan langkah awal untuk mengkawinkan investasi dari negara-negara besar tersebut. 

"Jadi, ini upaya dari kantor kami untuk meningkatkan investasi ke Indonesia dari Saudi tetapi menggaet negara yang sukses dan sudah besar jumlah investasinya di Indonesia yaitu tiga negara tersebut," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement