Ahad 25 Nov 2018 14:47 WIB

Mesir Temukan Mumi Wanita Berusia 3.000 Tahun

Mumi tersebut diawetkan dengan baik di dalam sarkofagus yang belum pernah dibuka

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Mumi
Foto: Live Science
Mumi

REPUBLIKA.CO.ID, LUXOR - Sebuah mumi wanita telah ditemukan di Kota Luxor, Mesir selatan, pada Sabtu (24/11). Mumi tersebut diawetkan dengan baik di dalam sarkofagus yang belum pernah dibuka sejak lebih dari 3.000 tahun lalu.

Sarkofagus itu adalah salah satu dari dua sarkofagus yang ditemukan di awal bulan ini. Misi penemuan dipimpin oleh peneliti Prancis di nekropolis Al-Assasif di tepi barat Sungai Nil.

Sarkofagus pertama telah dibuka sebelumnya dan diperiksa oleh para peneliti. Namun, sarkofagus kedua ini langsung dibuka di hadapan media internasional.

Kementerian Barang Antik Mesir mengatakan, salah satu dari mumi itu adalah wanita bernama Thuya. Menurut juru bicara kementerian, Nevine Aref, para peneliti masih terus mengidentifikasi secara pasti nama mumi lainnya.

"Satu sarkofagus bergaya rishi, yang berasal dari dinasti ke-17, sementara sarkofagus lainnya berasal dari dinasti ke-18. Keduanya terdapat mumi di dalamnya," ujar Aref, dikutip The Guardian.

Dinasti ke-18 berada di abad ke-13 SM. Dalam periode ini tercatat ada beberapa firaun yang paling terkenal, termasuk Tutankhamun dan Ramses II.

Al-Assasif adalah situs pemakaman para bangsawan dan pejabat senior yang dekat dengan firaun. Situs ini terletak di antara makam kerajaan di Valley of the Queens and the Valley of the Kings.

Temuan lainnya di situs itu adalah sarkofagus, patung, dan sekitar 1.000 hiasan pemakaman yang disebut ushabtis, yang terbuat dari kayu dan tanah liat. Makam itu milik Thaw-Irkhet-If, pengawas mumifikasi di Kuil Mut di Karnak.

Tanah sedalam 300 meter telah digali selama lima bulan untuk mengungkap sarkofagus itu. Sarkofagus dihiasi dengan lukisan yang menggambarkan pemilik dan keluarganya.

Mesir telah mengungkapkan puluhan penemuan kuno sejak awal tahun ini. Negara itu berharap penemuan-penemuan ini akan menghidupkan kembali minat para pelancong yang pernah berbondong-bondong datang ke kuil-kuil dan piramida-piramida terkenalnya, sebelum pemberontakan politik pada 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement