Rabu 28 Nov 2018 16:26 WIB

Saudi Danai Badan Pengungsi Palestina Puluhan Juta Dolar

UNRWA tengah krisis keuangan setelah AS memutus bantuan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
UNRWA
Foto: www.prc.org.uk
UNRWA

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi menjanjikan bantuan sebesar 50 juta dolar AS untuk Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Saat ini UNRWA diketahui tengah mengalami krisis pendanaan setelah AS memutuskan menghentikan kontribusinya untuk lembaga tersebut.

Dilaporkan laman Al Arabiya, bantuan untuk UNRWA itu diumumkan oleh Direktur Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman dalam sebuah konferensi pers di Riyadh pada Rabu (28/11). Namun belum ada keterangan terperinci tentang hal tersebut.

Saat ini UNRWA tengah berjuang menggalang dana guna menambal kekurangan dana akibat keputusan AS menyetop kontribusinya untuk lembaga tersebut. Penghimpunan dana penting dilakukan agar program dan layanan UNRWA bagi 5 juta pengungsi Palestina tetap berjalan.

Komisaris Jenderal Pierre Krahenbuhl mengatakan saat ini UNRWA sedang mencari kemitraan baru dengan berbagai negara, organisasi, serta individu guna menutup defisit anggarannya. Pada September lalu, Krahenbuhl mengungkapkan UNRWA akan menerima bantuan sebesar 118 juta dolar AS dari sejumlah negara, antara lain Kuwait, Prancis, Norwegia, Irlandia, Jerman, termasuk Uni Eropa. Menurutnya, bantuan tersebut bantuan tersebut merupakan langkah signifikan dalam mengatasi krisis keuangan UNRWA

Bulan lalu Pemerintah Kanada telah mengumumkan akan menyumbangkan dana sebesar 50 juta dolar AS untuk UNRWA. “Kanada telah mengumumkan pendanaan hingga 50 juta dolar AS untuk UNRWA,” kata the Global Affairs Canada dalam sebuah pernyataan.

Menurut the Global Affairs Canada, dana bantuan tersebut akan membantu lebih dari setengah juta anak-anak Palestina mengenyam pendidikan dasar yang berkualitas. Dana itu juga akan membantu mengoperasikan 140 klinik perawatan kesehatan primer. “Termasuk mendukung tim penjangkauan dalam memberikan akses ke layanan perawatan kesehatan, obat-obatan, imunisasi, serta menyediakan tempat perlindungan dasar dan makanan bagi para pengungsi Palestina termiskin,” katanya.

AS diketahui telah memutuskan menghentikan pendanaan terhadap UNRWA. Keputusan tersebut seketika mengancam eksistensi UNRWA. Sebab AS merupakan penyandang dana terbesar bagi lembaga tersebut, dengan rata-rata kontribusi mencapai 300 juta dolar AS per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement