Ahad 02 Dec 2018 00:22 WIB

Bertemu Macron, MBS Coba Yakini Prancis Soal Khashoggi

Kedua pemimpin itu melakukan percakapan selama lima menit di sela-sela KTT.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MBS), melakukan percakapan informal dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pada Jumat (30/11). Kedua pemimpin ini berdiri berdekatan dan tampaknya tidak menyadari percakapan mereka sedang direkam.

Subjek pembicaraan singkat keduanya tidak diketahui dengan jelas. Namun seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan mereka membahas masalah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dan konflik Yaman.

Menurut analisis The Guardian atas percakapan mereka yang hanya sebagian terdengar, Macron mengatakan, “Saya khawatir. Saya khawatir… saya telah katakan.”

MBS kemudian menjawab, "Ya, Anda telah mengatakannya. Terima kasih banyak."

"Anda tidak pernah mendengarkan saya," kata Macron.

"Tidak, saya mendengarkan, tentu saja," ujar MBS, yang kemudian tersenyum lebar setelah menyadari ia disorot oleh kamera televisi.

“Karena saya memberitahu Anda. Itu lebih penting bagi Anda,” tutur Macron. Ia ikut memberikan senyuman, sebelum berpaling dari kamera untuk berbicara lebih jauh dengan MBS.

Macron kemudian mengatakan sesuatu yang tidak terdengar, yang dijawab oleh MBS, “Tidak apa-apa. Saya bisa menghadapinya.”

Setelah segmen percakapan berlanjut, Macron mengatakan, "Saya adalah pria yang selalu menepati janji."

Istana Élysée mengatakan kedua pemimpin itu melakukan percakapan selama lima menit di sela-sela KTT. Macron menyampaikan pesan yang sangat tegas kepada MBS atas pembunuhan Khashoggi dan kebutuhan untuk menemukan solusi politik bagi Yaman.

Keputusan MBS untuk menghadiri KTT G20 di Buenos Aires mewakili risiko yang diperhitungkan, karena tidak jelas apakah para pemimpin lain akan mengecamnya. Banyak pembantu dan staf keamanan terdekatnya terlibat dalam pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober di konsulat Saudi di Istanbul, dan CIA melaporkan bahwa MBS telah memberi perintah untuk eksekusi itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement