Ahad 02 Dec 2018 17:39 WIB

Erdogan tak Bermaksud Rusak Saudi Soal Khashoggi

Erdogan mengatakan pemecahan pembunuhan Khashoggi menjadi kepenting Saudi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan desakan Turki mengenai upaya menemukan kebenaran di balik pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi baru-baru ini bukan bertujuan merusak keluarga Kerajaan Saudi. Erdogan mengatakan pemecahan masalah pembunuhan Khashoggi juga akan menjadi kepentingan Kerajaan Saudi.

"Kami tak pernah melihat ini isu politik. Kami ingin merasa yakin bahwa pembunuhan itu diungkap dari seluruh aspek dan para pelakunya diadili," kata Erdogan , yang berbicara kepada wartawan di konferensi tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12) waktu setempat.

Pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul telah mengganggu hubungan Arab Saudi dengan Barat. Bahkan, merusak citra di luar negeri pemimpin Saudi sebenarnya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Arab Saudi menyatakan sang pangeran tidak mengetahui pembunuhan tersebut. Setelah memberikan berbagai penjelasan yang saling bertolak belakang, Riyadh kemudian mengatakan Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi ketika perundingan untuk membujuknya kembali ke Arab Saudi gagal.

Erdogan mengatakan pembunuhan tersebut diperintah oleh tingkat tertinggi kepemimpinan Saudi tetapi barangkali bukan oleh Raja Salman. Sebagai gantinya, putrra mahkota yang berusia 33 tahun itu menjadi sorotan.

"Kami tak punya kepentingan merusak negara Arab Saudi atau keluarga Kerajaan Saudi. Kami yakin membuat terang semua aspek dari pembunuhan dan hukuman yang dijatuhkan terhadap semua pelaku akan jadi kepentingan Arab Saudi," kata dia.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia mengangkat isu Khashoggi ketika di KTT G20 itu. Dalam jumpa pers di Buenos Aires, Trudeau mengatakan ia mengadakan "perbincangan terbuka" dengan Putera Mahkota Mohammad di jamuan makan malam para pemimpin pada Jumat (30/11).

"Saya bicara dengan putra mahkota itu untuk menyampaikan keprihatinan kami dan perlunya jawaban lebih baik mengenai pembunuhan Khashoggi dan perlunya gencatan senjata di Yaman," kata Trudeau.

Negara-negara Barat menyerukan diakhirinya kampanye militer pimpinan Saudi di Yaman, negara tetangganya. Perang itu dilancarkan oleh Pangeran Mohammad, sementara krisis kemanusiaan di sana memburuk.

Erdogan juga mengatakan Pangeran Mohammad telah mengirim kepala kejaksaan Saudi ke Turki untuk menyelidiki pembunuhan Khashoggi. Akan tetapi, jaksa itu tidak membagikan informasi kepada Turki.

Erdogan mengatakan Turki memiliki bukti yang mendokumentasikan Khashoggi, kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik Putara Mahkota Saudi, dibunuh dalam waktu tujuh setengah menit. Dia mengatakan Turki sudah membagi-bagikan bukti ini ke seluruh negara yang memintanya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Arab Saudi.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement