Senin 10 Dec 2018 09:24 WIB

Cengiz: Khashoggi Hanya Urus Dokumen Nikah, Tapi Dibunuh

Cengiz menuntut semua orang yang terlibat pembunuhan diadili.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tunangan jurnalis Saudi  Jamal Khashoggi,

Hatice Cengiz menuntut keadilan atas kasus kematian Khashoggi. Ia menyerukan agar para pelaku segera diidentifikasi. Seperti dilansir Aljazirah, Senin (10/12),  Cengiz mengaku akan terus berjuang untuk memastikan semua orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi dibawa ke pengadilan.

"Saya ingin mengekspos rincian kejahatan yang mengerikan ini, mengidentifikasi para pelakunya dan memastikan mereka dibawa ke pengadilan, termasuk mereka yang memerintahkan pembunuhan itu sehingga mereka mendapatkan hukuman yang seharusnya. Atas nama kerabat Jamal dan orang yang dicintai, dan aku mengatakan ini sebagai salah satu dari mereka," katanya.

Cengiz menunggu di luar konsulat Saudi di kota Istanbul Turki saat Khashoggi memasuki gedung konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu.  Setelah menunggu selama tiga jam, Cengiz bertanya kepada staf konsulat untuk mengetahui keberadaan Khashoggi. Mereka mengatakan bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat melalui pintu belakang.

"Saya yakin dia masih hidup. Saya tidak pernah membayangkan kejahatan seperti itu dapat terjadi di konsulat, dan orang normal tidak pernah bisa membayangkan apa yang terjadi di sana," katanya.

Ia mengatakan, Khashoggi tidak melakukan kejahatan apa pun. Ia memasuki konsulat hanya untuk mengurus dokumen pernikahannya. Cengiz yang menolak undangan dari Presiden AS Donald Trump untuk mengunjungi Gedung Putih pada  Oktober lalu, mengaku masih tidak dapat mempercayai kematian Khashoggi.

"Kami berada di jalur yang benar, dia dan saya. Dia ingin membangun kehidupan baru. Dia diasingkan dan dia sangat menderita karenanya," tambahnya.

Pihak berwenang Saudi telah menuntut hukuman mati kepada lima tersangka yang dituduh terlibat dalam kasus tersebut. Namun Saudi menolak untuk mengekstradisi para pejabat Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu, termasuk seorang pembantu utama  Pangeran Muhammad bin Salman. Turki telah mengeluarkan surat perintah penangkapan sehubungan dengan pembunuhan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement