Senin 21 Jan 2019 18:58 WIB

Turki Siap Ambil Alih Keamanan Manbij

Erdogan juga menyatakan belasungkawa kepada Trump atas kematian warga AS di Manbij.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Budi Raharjo
Pasukan Kurdi yang bertempur melawan militan ISIS.
Foto: Reuters
Pasukan Kurdi yang bertempur melawan militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan siap mengambil alih keamanan di Manbij, Suriah, tanpa penundaan. Hal itu dikatakan selama perbincangan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Ahad (20/1) malam waktu setempat.

Sebuah pernyataan dari kepresidenan Turki yang dilansir dari Anadolu Agensi edisi Senin (21/1) mengatakan, Erdogan dan Trump setuju untuk mengambil langkah bersama mengamankan sisa-sisa ISIS di Suriah. Mereka juga siap mencegah kebangkitan kembali kelompok itu.

Erdogan mengatakan Turki tidak akan mengizinkan PKK dan afiliasinya di Suriah PYD/YPG untuk menggoyahkan Suriah timur laut lagi. Selain membahas keamanan Manbij, Kedua pemimpin juga membahas hubungan bilateral, serta perkembangan terbaru di Suriah.

Dalam perbincangannya, Erdogan juga menyatakan belasungkawa kepada Trump atas kematian orang-orang Amerika yang tewas dalam serangan teroris pekan lalu di Manbij. Menurutnya serangan itu adalah provokasi untuk memengaruhi keputusan AS menarik diri dari Suriah.

"Presiden Trump berbicara dengan Presiden Erdogan dari Turki hari ini mengenai sejumlah masalah bilateral penting. Presiden Erdogan menyatakan belasungkawa atas kematian tragis warga Amerika di Manbij, Suriah pekan ini," ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.

Sanders mengatakan, Presiden Trump menggarisbawahi soal pentingnya mengalahkan unsur-unsur teroris di Suriah. Oleh karenanya, kedua pemimpin sepakat terus mencari solusi yang dinegosiasikan untuk Suriah timur laut yang mencapai masalah keamanan masing-masing negara. "Mereka juga membahas kepentingan bersama dalam memperluas hubungan perdagangan antara AS dan Turki," kata Sanders.

Pekan lalu, empat warga AS tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan bunuh diri di Manbij. Komando Pusat AS mengatakan, dua anggota militer tewas, seorang pekerja sipil Pentagon tewas, dan seorang kontraktor turut tewas dalam serangan itu.

Seorang pejabat pertahanan yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan kontraktor itu bekerja sebagai penerjemah. "Kebanyakan orang Amerika yang terluka adalah anggota militer," kata Komando Pusat AS.

Sementara sejumlah warga sipil setempat yang tidak diketahui identitasnya juga ada yang tewas dan beberapa terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement