Sabtu 16 Feb 2019 16:35 WIB

Putra Mahkota Saudi akan Bertemu Taliban di Pakistan

Pakistan memiliki peran sentral dalam perdamaian di Afghanistan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: Saudi Press Agency via AP
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman kemungkinan akan bertemu dengan perwakilan Taliban Afghanistan selama kunjungannya ke Pakistan pada Ahad (17/2). Ini merupakan bagian dari upaya Saudi untuk mengakhiri perang saudara 17 tahun di Afghanistan.

Pakistan telah memainkan peran yang vital dalam perundingan damai Afghanistan. Perundingan dengan Taliban mencapai momentum baru dalam beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya keinginan AS untuk menarik pasukan di Afghanistan.

Baca Juga

Bersama dengan negara-negara Teluk lainnya, Arab Saudi telah menjadi bagian dari perundingan perdamaian dan terlihat memiliki pengaruh terhadap Taliban Afghanistan. Hal ini karena ikatan historis Riyadh dengan kelompok tersebut dan pengaruh keagamaan kerajaan.

Dua pejabat senior Pakistan mengatakan, putra mahkota kemungkinan akan bertemu dengan perwakilan Taliban Afghanistan di Islamabad.

Taliban telah berjuang untuk memulihkan pemerintahan Islam versi mereka di Afghanistan setelah digulingkan pada. Mereka akan bertemu dengan perwakilan AS dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

"Meskipun sejauh ini sangat rahasia, ada indikasi kuat bahwa perwakilan Taliban Afghanistan akan bertemu Pangeran Salman selama kunjungan mereka di Pakistan pada 18 Februari," kata salah satu pejabat Pakistan di Islamabad.

Seorang pemimpin senior Taliban di Qatar mengatakan belum ada keputusan tentang apakah mereka akan bertemu putra mahkota.

"Sebenarnya bertemu Pangeran Salman tidak ada dalam rencana sejauh ini, tetapi kita dapat membahasnya ketika kita berada di Islamabad," kata perwakilan Taliban.

Kantor Luar Negeri Pakistan dan pemerintah Arab Saudi tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Putra mahkota diperkirakan akan tetap meninggalkan Pakistan pada Senin (18/2) setelah menandatangani perjanjian investasi di sektor energi untuk lebih dari 10 miliar dolar AS. Ini merupakan kunjungan kenegaraan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement