Kamis 07 Mar 2019 12:02 WIB

Petinggi Iran Minta Pasukan Asing Hengkang dari Suriah

Semua pihak diminta untuk bekerja sama mewujudkan keamanan di Suriah.

Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menggotong rekannya yang mengalami cedera dalam pertempuran melawan tentara Suriah loyalis Presiden Bashar Al Assad.
Foto: Reuters/Khalil Ashawi
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menggotong rekannya yang mengalami cedera dalam pertempuran melawan tentara Suriah loyalis Presiden Bashar Al Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Dewan Strategis Iran Urusan Hubungan Luar Negeri Kamal Kharrazi menegaskan semua pihak mesti bekerja untuk mewujudkan keamanan dan kestabilan di Suriah. Ia menambahkan semua pasukan asing yang ditempatkan di Suriah tanpa koordinasi dengan pemerintah mesti segera ditarik.

Hal itu disampaikan Kharazzi saat menerima satu delegasi dari Pusat Penelitian Prancis "Montaigne", Rabu (6/3). Kharrazi mengatakan, analisis pemerintahan Eropa mengenai perkmbangan di Suriah dan tuntutan rakyat Suriah tidak realistis.

Baca Juga

Menurutnya, rakyat Suriah sangat dipengaruhi oleh perang teror. Iran mendukung pemerintah mereka dalam upayanya mewujudkan keamanan dan kestabilan serta memerangi terorisme.

Sementara itu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari yang sama menegaskan perlunya bagi penghapusan secara menyeluruh terorisme di Suriah dan memulihkan kedaulatan Negara Suriah di semua wilayahnya.

"Pemulihan dan peningkatan keamanan tak mungkin dicapai tanpa penyelesaian krisis dan konflik di wilayah tersebut melalui cara diplomatik dan politik sejalan dengan hukum internasional," kata Lavrov dalam satu taklimat bersama timpalannya dari Uni Emirat Arab.

Ia menambahkan Proses Astana bertujuan menyelesaikan krisis di Suriah melalui pemulihan kedaulatannya dan keamanan wilayahnya, proses yang melicinkan jalan bagi jalur politik sesuai dengan Resolusi 2254 Dewan Keamanan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement