Rabu 20 Feb 2019 14:58 WIB

Hungaria akan Buka Misi Diplomatik untuk Israel di Yerusalem

Netanyahu menyebut pembukaan ini dilakukan setelah berbulan-bulan upaya diplomasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Benjamin Netanyahu
Foto: EPA/Jim Hollander
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hungaria telah memutuskan membuka kantor diplomatik untuk negaranya di Yerusalem. Menurut dia, langkah tersebut sangat penting untuk Israel.

"Setelah berbulan-bulan upaya, kami telah membuat pencapaian yang sangat penting karena Hungaria telah memutuskan untuk membuka kantor diplomatik di Yerusalem," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (19/2), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut dia Slovakia juga akan membuka pusat kebudayaan di Yerusalem. "Slovakia memutuskan membuka pusat budaya di Yerusalem, setelah Repubulik Cezka mengumumkan niat untuk membuka Czech House di kota tersebut," ujar Netanyahu.

Pada Desember 2017, AS telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut. Pada Mei 2018, AS memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Tak berselang lama, Guatemala mengikuti jejak AS. Negara itu turut memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

Paraguay sempat mengikuti langkah AS dan Guatemala dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tersebut. Namun belakangan Paraguay memutuskan untuk mengembalikan kedutaan besarnya ke Tel Aviv.

Pada Desember tahun lalu, Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Namun Canberra belum berencana memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

Selain itu Australia juga masih menegaskan dukungannya terhadap pembentukan negara merdeka Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di bawah mekanisme perjanjian damai dua negara.

Yerusalem Timur dianeksasi Israel pasca Perang Arab-Israel tahun 1967. Pendudukan Israel atas wilayah tersebut dianggap ilegal karena tak diakui oleh dunia internasional.

Palestina telah mendambakan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depannya. Namun Israel selalu menolak menyerahkan kekuasaan dan kontrolnya atas wilayah tersebut. Hal itu menjadi salah satu penyebab buntunya perundingan damai antara Palestina dan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement