Kamis 21 Mar 2019 18:46 WIB

Mesir Setuju Pulihkan Keanggotaan Suriah di Liga Arab

Mesir mengaku memiliki ikatan yang kuat dengan Suriah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera negara-negara peserta Liga Arab
Bendera negara-negara peserta Liga Arab

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Menteri Luar Negeri Mesri Sameh Shoukry mengatakan negaranya tidak memiliki persyaratan apa pun untuk memulihkan keanggotaan Suriah di Liga Arab. Sebab, Mesir dan Suriah memiliki ikatan yang kuat.

“Mesir tidak memiliki syarat untuk Suriah kembali ke Liga Arab. Kairo dan Damaskus memiliki hubungan yang kuat,” ujar Shoukry saat berkunjung ke Oman pada Rabu (20/3), dikutip laman Middle East Monitor.

Baca Juga

Terkait konflik Suriah, Shoukry menyebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir dia telah menyerukan agar krisis dapat segera diatasi. Hal itu penting agar rakyat di sana tak menjadi korban kebrutalan perang dan ancaman yang berkaitan dengan operasi kelompok-kelompok teroris.

Suriah didepak dari Liga Arab tak lama setelah konflik sipil pecah di negara tersebut pada 2011. Negara anggota Liga Arab juga mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan mengerahkan kekuatan militer yang dianggap brutal.

Namun dalam beberapa bulan terakhir sejumlah negara Arab mulai menyerukan agar memulihkan hubungan dengan Assad. Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain bahkan telah mengumumkan akan membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus. Hal itu menyusul keberhasilan Suriah merebut dan mengusai kembali wilayah-wilayahnya yan sebelumnya dikontrol kelompok teroris serta oposisi bersenjata.

Kendati demikian, bulan lalu, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul-Gheit mengatakan belum ada konsensus di antara negara-negara Arab untuk memulihkan keanggotaan Suriah di badan pan-Arab tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement