Rabu 20 Mar 2019 04:30 WIB

Dikritik, Erdogan Tetap Tayangkan Video Teror Christchurch

Selandia Baru berupaya untuk menghentikan penyebaran video teror Christchurch.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menayangkan cuplikan video penembakan yang dilakukan  oleh pelaku penyerangan masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 50 orang. Hal itu dilakukan Erdogan untuk mengecam meningkatnya kebencian dan prasangka terhadap Islam.

Kendati menuai kritikan, video tersebut tetap diperlihatkan kepada ribuan orang yang berdemonstrasi dan disiarkan langsung di televisi Turki. Pihak Selandia Baru juga berupaya untuk menghentikan penyebaran video tersebut.

Baca Juga

Erdogan mengecam maraknya Islamofobia selama kampanye. Ia juga meminta Selandia Baru untuk menindak tegas pelaku penembakan tersebut.

"jika Selandia Baru gagal meminta pertanggungjawaban penyerang, maka kami yang meminta pertanggungjawabannya," kata Erdogan seperti dikutip AP.

Sementara itu partai oposisi utama Turki mengkritik langkah Erdogan yang  menunjukkan video tersebut demi memenangkan tiga atau lima suara pada pemilihan.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan pada hari Senin bahwa ia mengatakan kepada pihak Turki bahwa video tersebut tidak mewakili Selandia Baru.

Peters dijadwalkan tiba di Turki akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam di Istanbul sebagai pengamat. Dalam komentarnya, Erdogan sempat menyindir dan menyarankan kepada siapa pun yang datang ke Turki dengan membawa sentimen anti-Muslim akan dikirim kembali dalam peti mati.

"Seperti kakek mereka," kata Erdogan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement