Senin 15 Apr 2019 17:04 WIB

Pakistan Beri Penghargaan ke MBS Setelah Kasus Khashoggi

Pakistan beri penghargaan global influental figure kepada putra mahkota Saudi, MBS.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: Saudi Press Agency via AP
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mendapatkan penghargaan Global Influential Figure 218 dari Presiden Pakistan Arif alvi. Dalam penghargaan yang dikeluarkan dengan bentuk sertifikat dari Dewan Cendekiawan Pakistan tersebut, Mohammed disebut sebagai sosok yang memiliki upaya besar dalam mendukung Islam dan menjaga dua masjid suci bagi umat Muslim. 

Penghargaan tersebut juga menyoroti MBS yang mendukung Islam secara luas di kawasan timur Tengah. Hal itu termasuk untuk memperjuangkan Palestina, serta konflik yang terjadi di Yaman, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan masalah yang melibatkan Muslim sebagai minoritas.

Baca Juga

MBS juga disebut telah memberi bantuan kepada Pemerintah Pakistan dan rakyat negara itu. Pria berusia 33 tahun itu dikatakan mendukung proses perdamaian antara India dan Pakistan, memerangi ekstremisme dan terorisme, serta mempromosikan moderasi dunia. 

Penghargaan Global Influential Figure 2018 diserahkan kepada MBS melalui Duta Besar Arab Saudi untuk Pakistan, Nawaf bin Saeed. Dalam acara penyerahan penghargaan tersebut, Presiden  Arif Alvi mengatakan bahwa selama ini Pakistan dan Arab Saudi memiliki hubungan kuat dalam banyak bidang, termasuk untuk mendukung stabilitas dan keamanan di wilayah negara tersebut. 

Selama tiga tahun terakhir, MBS dikenal sebagai sosok yang melakukan reformasi untuk kerajaan konservatif Arab Saudi. Ia telah mendapatkan pujian secara luas dan mendunia, terlebih setelah secara resmi dicabutnya larangan mengemudi terhadap perempuan di negara Timur Tengah tersebut. 

Namun, kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi seketika membuat MBS mendapat kecaman. Kemarahan internasional ditujukan untuk Arab Saudi, karena dikatakan sejumlah bukti telah menyimpulkan bahwa MBS berada di balik kasus itu. 

Khashoggi yang dikenal sebgai kolomnis Washington Post tewas pada 2 Oktober 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Selama ini, ia kerap menulis kolom-kolom yang mengkritik kebijakan Pemerintah Arab Saudi, termasuk terhadap Mohammed.

Pada 16 November lalu, The Washington Post melaporkan bahwa CIA telah menyimpulkan Pangeran Mohammed memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Para pejabat Negeri Paman Sam juga telah memberi kepercayaan yang tinggi atas kesimpulan tersebut. 

Media tersebut mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, yang mengatakan CIA mencapai kesimpulan itu setelah memeriksa berbagai sumber intelijen. Salah satunya adalah panggilan telepon yang menyatakan saudara laki-laki Pangeran Muhammad, Khalid bin Salman, Duta Besar Saudi untuk AS, telah bersama Khashoggi.

Khalid mengatakan, kepada Khashoggi, dia harus pergi ke konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahan dan memberinya jaminan keamanan. Belum jelas apakah Khalid tahu Khashoggi akan terbunuh, tetapi saat itu ia menghubungi MBS melalui panggilan telepon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement