Senin 22 Apr 2019 03:37 WIB

ISIS Serang Gedung di Arab Saudi, Empat Polisi Terluka

Militan ISIS menyerang gedung keamanan di Saudi yang menyebabkan tiga polisi terluka

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi menyatakan beberapa orang warga negaranya yang menjadi anggota ISI menyerang menyerang gedung keamanan negara di barat laut Riyadh pada hari Ahad (21/4). Pemerintah menyebut tiga polisi terluka dan empat terduga pelaku yang membantu penyerangan tewas.

Berdasarkan informasi dari Al Arabiya TV milik pemerintah Saudi, pihak berwenang menggagalkan serangan oleh empat militan yang menargetkan stasiun Mabaheth (intelijen domestik) di Zulfi, sebuah kota kecil sekitar 250 km barat laut ibukota Riyadh.

Baca Juga

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi ISIS yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dan pihak berwenang tidak secara resmi mengidentifikasi para penyerang. Sebanyak empat orang korban tewas merupakan bagian dari pelaku yang telah membantu melakukan serangan di kantor polisi di Zulfi.

Pejabat Pers Saudi (SPA), mengutip juru bicara dinas keamanan negara, mengatakan tiga polisi juga terluka dan penyelidikan telah dilakukan untuk mengidentifikasi para pelaku.

"Sekelompok teroris meluncurkan serangan putus asa yang berbalik arah," kata SPA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut dikutip dari Al Jazirah.

Beberapa video online yang beredar memperlihatkan sebuah mobil di pos pemeriksaan dengan pintu terbuka dan dua mayat berdarah terhampar di tanah di dekatnya. Dalam video tersebut terdengar suara tembakan.

Para penyerang menabrak kendaraan ke penghalang keamanan di sekitar pangkalan dalam upaya untuk menerobos masuk. Dua pria bersenjata kemudian keluar dari kendaraan dan melepaskan tembakan, memicu pertempuran senjata dengan polisi, yang membunuh mereka.

Orang ketiga ditembak ketika ia berusaha melarikan diri, sementara yang keempat meninggal ketika ia mencoba untuk melepaskan sabuk peledak. Al Arabiya mengatakan para penyerang telah membawa senapan mesin, bom, dan bom bensin.

Kelompok-kelompok bersenjata telah menargetkan instalasi keamanan selama bertahun-tahun di Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia, setelah pihak berwenang menghancurkan pemberontakan anggota Al-Qaeda lebih dari satu dekade lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement