Kamis 25 Apr 2019 20:40 WIB

Pengungsi Dievakuasi di Tripoli Akibat Konflik Memanas

Ratusan pengungsi dievakuasi dari sejumlah konflik di Tripoli.

Red: Nur Aini
Pengungsi kapal naas saat berangkat dari Tripoli Maret lalu
Foto: EPA
Pengungsi kapal naas saat berangkat dari Tripoli Maret lalu

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Badan Pengungsi PBB mengevakuasi 325 pengungsi Afrika dari pusat penahanan Qasr Ben Gashir di Tripoli selatan akibat meningkatnya kekerasan dan memburuknya keamanan.

Pengungsi terutama dari Eritrea, Sudan dan Nigeria, ditempatkan di pusat penahanan di Zawiya, kota di barat ibu kota Libya, tempat yang "sedikit lebih aman" bagi mereka, menurut pernyataan UNHCR.

Baca Juga

Evakuasi terbaru, yang diwarnai protes dan kekerasan di fasilitas tersebut pada Selasa, menyebabkan 12 tahanan terluka membutuhkan perawatan di rumah sakit. Pemindahan tersebut juga menambah jumlah pengungsi dan migran yang dievakuasi dari sejumlah bentrokan, yang terjadi selama dua pekan belakangan, menjadi 825 orang. Badan tersebut menyeru agar 3.000 tahanan lainnya dibebaskan.

"Bahaya yang dihadapi pengungsi dan migran di Tripoli tidak pernah lebih parah dari saat ini," kata wakil ketua misi UNHCR di Libya, Matthew Brook. Sangat penting bahwa pengungsi yang dalam bahaya harus dibebaskan dan dievakuasi ke tempat yang aman.

Lebih dari 3.600 migran yang dipenjara terperangkap di ibu kota sejak pasukan dari timur Libya mulai memasuki ibu kota dan merebutnya, kata PBB.

Sebelumnya, pejabat Libya telah mengizinkan migran ilegal di Tripoli untuk keluar, namun migran asal Somalia dan Afrika sub-Sahara lainnya yang ketakutan, menceritakan kepada Reuters bahwa mereka memutuskan untuk tetap berada di sana. Para migran khawatir mereka bakal terjebak dalam pertempuran yang melanda ibu kota.

"Kami tidak ingin pergi ... Kami tidak mempunyai tempat lain," kata Daoud, migran berusia 20 tahun, yang tengah duduk di atas kasur di sebuah gudang, tempat 550 migran ditahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement