Kamis 13 Jun 2019 18:28 WIB

Cina Peringatkan Inggris tak Blokir Huawei

Pemblokiran dinilai Huawei akan merugikan hubungan dagang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Cina memperingatkan Inggris agar tak memblokir Huawei dari pengembangan jaringan seluler generasi kelima (5G). Hal itu dinilai akan merugikan hubungan perdagangan dan investasi Cina dengan Inggris.

"Ini akan mengirim pesan yang sangat buruk, tidak hanya kepada Huawei, tapi juga ke bisnis Cina," ujar Duta Besar Cina untuk Inggris Liu Xiaoming saat diwawancara BBC, dilaporkan Reuters, Kamis (13/6).

Menurut Liu, pemblokiran Huawei tidak hanya akan mengarah pada dampak buruk perdagangan, tetapi juga investasi.

Pada April lalu, Dewan Keamanan Nasional Inggris yang diketuai Perdana Menteri Theresa May bertemu untuk membahas tentang Huawei. Dalam pertemuan itu dibuat keputusan untuk memblokir Huawei dari semua bagian inti jaringan 5G. Namun, Huawei diberikan akses terbatas ke bagian-bagian non-inti.

Keputusan akhir oleh kabinet menteri senior Inggris dijadwalkan terjadi dalam beberapa pekan. Namun, hal itu tak dapat dipastikan karena May telah menyatakan mundur dari jabatannya pada Juli.

Huawei mulai menghadapi penolakan dari sejumlah negara sejak Amerika Serikat (AS) memutuskan melarang penggunaan produk atau perangkat milik perusahaan tersebut pada Mei lalu. AS menilai Huawei menimbulkan risiko keamanan karena memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Cina.

AS pun melarang perusahaan-perusahaan di negaranya untuk menjalin kerja sama bisnis dengan Huawei. Hal itu cukup mengguncang perusahaan telekomunikasi asal Cina tersebut. Sebab, produk ponsel pintarnya menggunakan sistem operasi yang dikembangkan dan disediakan Google.

Kendati demikian, Huawei telah bersumpah untuk membangun sistem operasinya sendiri. Namun, hal itu diprediksi akan berdampak signifikan terhadap penjualan produk ponsel pintarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement