REPUBLIKA.CO.ID, GAZIANTEP -- Kota Kuno Karkamis yang berada di Provinsi Gaziantep, Turki bakal menjadi museum terbuka. Terletak di sepanjang perbatasan Suriah di pantai barat Sungai Eufrat, kota kuno yang menjadi ibu kota administratif era kekaisaran Het itu akan menawarkan kepada pengunjung berbagai artefak bersejarah.
Di antaranya termasuk sisa-sisa dari istana, kuil, jalan kuno dengan tiang-tiang zaman Romawi dan patung-patung kepala elang dan ornamen griffon di sepanjang dinding kota kuno Karkamis.
Meski demikian Karkamis belum dapat diubah menjadi museum terbuka sampai tahun ini. Sebab wilayah itu masih dimasukkan dalam zona militer aktif.
Seorang profesor arkeologi di Universitas Bologna di Italia yang juga memimpin pekerjaan penggalian di kota kuno Karkamis. Profesor Nicolo Marchetti mengatakan bahwa kota kuno itu pernah kuasai oleh raja-raja yang juga menguasai atas tanah Kekaisaran Het yakni Suriah saat ini.
Penggalian pertama di daerah tersebut pada awalnya dilakukan antara 1878-1881, 1911-1914 dan 1919-1920 atas nama British Museum, dan terus berlanjut dalam lingkup skema kerja sama yang diluncurkan antara Turki dan Italia sejak 2011.
Marchetti mengatakan bahwa kota kuno itu adalah tempat paling penting di wilayah itu dalam hal kekayaan sejarah. Marchetti menilai bahwa kota itu akan menarik ribuan wisatawan, memberi pengunjung kesempatan untuk berjalan di jalan-jalan batu bersejarah yang sebagian besar tetap utuh dari era kekaisaran Het.
“Para tamu yang datang ke Karkamis akan dapat melihat jalan-jalan tua, alun-alun dan semua struktur kota yang terintegrasi,” kata Marchetti seperti dilansir Daily Sabah pada Rabu (19/6).
Kota Kuno Karkamis menyandang gelar sebagai salah satu pemukiman Timur Dekar terpenting bagi dunia arkeologi. Tempat itu memiliki peninggalan orang Het dan Asyur bersama dengan sisa-sisa era Hellenistik dan Romawi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
