Senin 24 Jun 2019 14:57 WIB

Iran Sebut Penembakan Drone AS Bisa Kembali Dilakukan

Iran menembak drone AS sebagai tanggapan tegas tindakan AS.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Pesawat tanpa awak (Drone) Angkatan Udara AS (Ilustrasi)
Foto: VOA
Pesawat tanpa awak (Drone) Angkatan Udara AS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menggambarkan penembakan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Teluk pekan lalu sebagai tanggapan tegas terhadap Amerika Serikat, dan memperingatkan itu bisa diulang, Senin (24/6).

"Semua orang melihat jatuhnya pesawat tak berawak," kata komandan angkatan laut Laksamana Muda Hossein Khanzadi.

Baca Juga

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa tanggapan tegas ini dapat diulang, dan musuh mengetahuinya," ucapnya.

Ketegangan meningkat saat Presiden AS, Donald Trump tahun lalu menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir global dengan Iran, dan mulai menekan Teheran dengan sanksi ekonomi. Putaran baru sanksi Iran akan diumumkan pada Senin dalam upaya untuk memaksa kepemimpinan Iran dalam pembicaraan. 

Sementara, Iran menyatakan tidak akan tunduk pada tekanan Washington. Trump awalnya mengatakan Iran telah membuat kesalahan yang sangat besar, dan sulit untuk percaya bahwa Iran menembakkan drone pada Kamis secara tidak disengaja. 

Dia kemudian mengatakan dia pikir itu adalah tindakan yang tidak disengaja, yang dilakukan oleh orang Iran yang bodoh. Kemudian ia membatalkan serangan militer balasan terhadap Iran. Lalu pada Sabtu, Trump mengklaim bahwa Iran telah bertindak dengan sadar.

Trump juga mengatakan pada akhir pekan bahwa ia menghargai keputusan Iran untuk tidak menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang berawak. Ia berpendapat bahwa AS akan menjadi sahabat Iran, jika Teheran akhirnya setuju untuk meninggalkan upayanya untuk membangun senjata nuklir. AS juga bisa membantu negara tersebut pada sektor ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement