Senin 24 Jun 2019 18:32 WIB

Inggris Khawatir Ketegangan AS dan Iran Bisa Picu Perang

Hubungan AS dan Iran memanas yang dikhawatirkan tak sengaja picu perang.

Red: Nur Aini
Lokasi jatuhnya drone AS RQ-4A Global Hawk yang ditembak Iran di Selat Hormuz pada 20 Juni 2019. Gambar tersebut dirilis, Jumat (21/6).
Foto: U.S. Central Command via AP
Lokasi jatuhnya drone AS RQ-4A Global Hawk yang ditembak Iran di Selat Hormuz pada 20 Juni 2019. Gambar tersebut dirilis, Jumat (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengkhawatirkan ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Iran yang dapat tanpa sengaja memicu perang. Menurutnya, AS dan Iran memang tidak menginginkan perang, namun ia sangat khawatir terhadap kemungkinan perang yang bisa saja terjadi.

"Kami sangat prihatin: kami tidak berpikir kedua pihak menginginkan perang, tetapi kami sangat khawatir bahwa kami bisa terlibat dalam perang yang tidak disengaja dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk meredakan keadaan," kata Hunt kepada radio BBC dilansir Channel News Asia, Senin (24/6).

Baca Juga

Hunt mengatakan, Inggris telah berhubungan erat dengan AS atas situasi yang tengah memanas di Teluk. "Kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk memperbaiki situasi," kata Hunt.

Serangan demi serangan dalam berbagai bentuk telah dirasakan Iran maupun AS. Hal yang terbaru, militer AS dilaporkan telah melancarkan serangan siber terhadap sistem kontrol rudal dan jaringan intelijen Iran. Hal itu dilakukan setelah Teheran menembak jatuh pesawat nirawak atau drone milik AS pada Kamis pekan lalu.

Dua pejabat AS pada Sabtu (22/6), mengatakan, pascapenembakan drone, Presiden AS Donald Trump secara diam-diam memberi wewenang kepada US Cyber Command untuk melakukan serangan siber terhadap Iran. Seorang pejabat AS lainnya mengonfirmasi tentang hal tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement