Jumat 13 May 2011 18:44 WIB
Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

Dua Spekulasi di Balik Perayaan Kemerdekaan Israel, Apa Itu?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bendera Indonesia dan Israel
Bendera Indonesia dan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengajar Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Sukron Kamil mengatakan ada dua motif yang mungkin melatarbelakangi komunitas Yahudi Indonesia merayakan hari kemerdekaan Israel. "Ini dari sisi spekulatif," papar dia saat dihubungi republika.co.id, Jum'at (13/5).

Sukron menjelaskan dua kemungkinan itu antara lain, pertama mereka lakukan atas nama hak asasi. Menurut Sukron, bila merujuk pada catatan sejarah problematika masyarakat Yahudi berkaitan dengan persoalan tempat tinggal.

Atas dasar itu mereka merasa berhak untuk memperoleh tempat tinggal sebagaimana yang telah ditetapkan oleh keyakinan mereka. Alasan in pula yang menjadi tolak ukur dari rencana komunitas Yahudi Indonesia untuk merayakan hari kemerdekaan Israel.

Kedua, Sukron melanjutkan, kemungkinan lain adalah persoalan eksistensi. Menurut dia, Israel sebagai sebuah bangsa merasa perlu untuk menunjukan eksistensinya. Kendati persoalan itu memunculkan problematika tersendiri.

"Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik, tiba-tiba hadir sebuah komuntas yang hendak merayakan hari kemerdekaan Israel. Tentu saja hal ini berkaitan dengan upaya untuk menunjukan semacam pengakuan atau eksistensi dari beradaan komunitas ini di Indonesia," kata dia.

Sukron menilai, dua kemungkinan ini memang tidak bisa diterima secara utuh oleh masyarakat Indonesia yang notabene dilatarbelakangi perasaan anti kolonialisme dimana Israel merupakan negara penjajah Palestina. Latarbelakang lain menurut Sukron ada keberpihakan masyarakat Indonesia kepada bangsa Arab.

"Kita harus menyadari selama ini kajian terhadap Yahudi lebih dominan unsur emosionalitas ketimbang akademis. Seperti yang dicontohkan alm. Gus Dur, kita perlu melihat sisi lain ke depan soal Israel dan Yahudi. Sebab secara ekonomis ada sisi keuntungan yang tampak tidak terlihat lantaran sikap emosional tadi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement