REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Sabtu (11/2) mengumumkan bahwa Iran akan mengungkapkan pencapaian barunya dalam bidang nuklir dalam waktu dekat. Ahmadinejad berbicara di Lapangan Azadi, Teheran, dalam rapat umum memperingati 33 tahun Revolusi Islam Iran.
Presiden Iran itu tidak memberi rincian lain mengenai kegiatan nuklir. Ahmadinejad menegaskan kembali hari Sabtu mengenai kesediaan Teheran untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Barat, dan mengatakan sanksi-sanksi tidak akan mengakhiri program nuklirnya.
Puluhan ribu warga Iran berkumpul pada Sabtu untuk memperingati ulang tahun revolusi yang menggulingkan Shah Iran yang didukung Amerika dan membawa ulama-ulama Islam garis keras ke tampuk kekuasaan. Para demonstran berkumpul di berbagai penjuru negara itu, sebagian berteriak-teriak dan membawa poster yang mengecam Amerika dan Israel.
Perdana Menteri Gaza dari Hamas mengikuti pertemuan di Lapangan Azadi. Ia berbicara kepada massa sebelum Ahmadinejad, dengan mengatakan kelompok militan Palestina yang dipimpinnya tidak akan pernah mengakui Israel.
Israel termasuk di antara negara-negara, selain Amerika, yang curiga bahwa Iran mungkin memperkaya uranium untuk membuat senjata nuklir. Israel tidak mengesampingkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Negara-negara Barat bersikukuh bahwa program nulir Iran dirancang untuk membuat senjata nuklir. Iran menegaskan program nuklirnya untuk keperluan damai.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memperketat sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran dalam upaya membawa kembali Iran ke meja perundingan untuk membahas upaya nuklirnya.