REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO - Harga saham emiten jejaring sosial terbesar, Facebook, terus menurun. Seakan tak ingin merugi lebih jauh, pemegang saham mulai menjuali saham-sahamnya. Salah satunya Direktur Facebook, Peter Thiel.
Thiel menjual sekitar 20 juta lembar saham atau setara 400 juta dolar AS berdasarkan harga terakhir saham facebook akhir pekan lalu. Menurut informasi, Thiel menjual sahamnya pada Kamis dan Jumat. Harga rata-rata sahamnya berkisar antara 19,27 dan 20,69 dolar AS per saham.
Dikutip dari Reuters, Selasa (21/8), Thiel telah merencanakan melakukan trading sahamnya sejak 18 Mei 2012. Direktur yang juga pendiri PayPal itu masih memiliki sekitar 5,6 juta saham dari Facebook. "Perusahaan belum bisa mengomentari penjualan saham ini," kata seorang juru bicara Thiel.
Accel Partners, sebuah Silicon Valley perusahaan modal ventura yang juga merupakan pendukung awal Facebook, mendistribusikan sekitar 57,8 juta saham Facebook kepada mitra terbatas dan mitra umum. Langkah ini memungkinkan para mitra untuk menjual atau mempertahankan saham Facebook yang mereka miliki.
Beberapa nama konglomerat diketahui telah membeli saham Facebook selama kuartal terakhir. Di antaranya Goerge Soros dan Steven Cohen yang membeli saham emiten berkode FB itu pada akhir Juni lalu. Soros membelinya melalui perusahaannya, Soros Fund Managemet LLC.
Soros memiliki 341 ribu lembar saham yang nilainya setara 6,95 juta dolar atau Rp 66,2 miliar. Cohen melalui Cohen SAC Capital telah memiliki 151.450 lembar saham Facebook senilai 3,09 juta dolar AS atau Rp 29,43 miliar.
Sedangkan pemegang terbesar saham Facebook adalah Capital Research Global Investors. Capital memiliki 8,27 juta lembar saham Facebook senilai 168,5 juta dolar AS atau Rp 1,6 triliun.
Facebook didirikan Mark Zuckerberg di kamarnya yang juga asrama Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS). Pada debut perdananya di lantai bursa Nasdaq, nilai pasar Facebook bahkan lebih dari 100 miliar dolar AS. Akan tetapi, kekecewaan investor kian besar karena Facebook gagal mengartikulasikan rencana untuk melipatgandakan penghasilannya. Pertumbuhan pendapatan Facebook kian melambat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika