REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Presiden Iran, Hassan Rouhani menegaskan bahwa pemerintah akan mempertahankan hak negara untuk memproduksi nuklir. Iran juga akan berupaya mengakhiri sanksi internasional yang telah menghancurkan ekonomi negara.
Pernyataan Rouhani dinilai beberapa pihak sebagai upaya meredakan amarah kaum garis keras. Apalagi setelah sebagai golongan garis keras menilai Rouhani terlalu banyak memberikan hak kepada Barat.
''Tanpa diragukan lagi, tenaga nuklir adalah hak mutlak kita,'' tutur dia dalam pidato menandai 25 tahun kematian Ayatullah Ruhollah Khomenei, Rabu (4/6).
Ia bahkan menambahkan kepada setiap warga Iran untuk bersatu membela kepentingan bangsa Iran. Berdasarkan kesepakatan interim November lalu, Iran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya. Dengan imbalan Barat mengurangi sanksi kepada Iran.
Pembicaraan tingkat tinggi berikutnya akan menentukan masa depan kesepakatan sementara ini. Sedangkan forum para ahli digelar kemarin, Rabu (4/6).