REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Puluhan ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka yang berada di perbatasan Jalur Gaza. Hal tersebut dikarenkan tentara Israel yang terus membombardir Jalur Gaza pada Rabu (16/7).
Seperti dilansir Al Jazeera, serangan udara Israel pada Rabu (16/7) waktu Gaza menewaskan sedikitnya 17 orang, termasuk empat anak. Sehingga total kematian warga Palestina hingga hari ini mencapai 213 jiwa dan lebih dari 1.450 terluka.
Pada Selasa (15/7), satu warga Israel tewas oleh roket yang diluncurkan Hamas. Itu merupakan satu-satunya kematian warga Israel sejak pertempuran kembali meletus pada 8 Juli 2014.
Israel pada hari Rabu pagi mengatakan kepada ratusan ribu penduduk daerah yang berbatasan dengan Jalur Gaza untuk mengevakuasi lingkungan mereka. Peringatan itu disampaikan dalam panggilan telepon otomatis, pesan teks dan selebaran yang dijatuhkan dari pesawat.
"Kami mendapat selebaran dan seruan untuk mengungsi," kata warga Palestina, Um Mohammed Rahmi (56), yang melarikan diri dengan menarik gerobak keledai yang berisi enam orang tetangganya.
"Kami tidak tahu di mana kita akan pergi. Kami tidak tahu di mana kita harus pergi. Kami tanpa tujuan," katanya kepada Al Jazeera.