Rabu 23 Jul 2014 18:28 WIB

PBB Sebut Israel Penjahat Perang

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Bilal Ramadhan
Demonstran di Barcelona, Spanyol membakar plakat bergambar bendera Israel dalam unjuk rasa menentang serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, Kamis (17/7). Pada saat yang sama, gencatan senjata diberlakukan di Gaza.
Foto: Reuters/Gustau Nacarino /ca
Demonstran di Barcelona, Spanyol membakar plakat bergambar bendera Israel dalam unjuk rasa menentang serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, Kamis (17/7). Pada saat yang sama, gencatan senjata diberlakukan di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Komisaris HAM PBB, Navi Pillay, membuka debat darurat PBB di Gaza mengatakan kemungkinan kuat Israel melanggar hukum di Gaza dan itu bisa menjadi kejahatan perang seperti yang dilansir Israel National News, Rabu (23/7).

Pillay mengungkapkan pembunuhan warga sipil Gaza, terutama anak-anak, menimbulkan kekhawatiran pada tindakan pencegahan dan menghormati proporsionalitas Israel. Pillay juga mengutuk penembakan roket dan mortir sembarang Hamas ke Israel yang membahayakan nyawa warga sipil disana.

Perdebatan muncul setelah PLO yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas didukung oleh permintaan Hamas untuk menghentikan permusuhan dengan Israel.

Sebelumnya dengan dorongan Israel dan AS, Mesir mencoba untuk menengahi ketegangan dikedua belah pihak untuk menahan tembakan dan kemudian menegoisasikan syarat untuk mencapai ketenangan di Gaza.

Namun Hamas dan fraksi bersenjata lainnya menolak tawaran Kairo. Mereka mengatakan ingin jaminan bantuan dari Blokade Israel-Mesir dan konsesi lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement