Kamis 24 Jul 2014 19:40 WIB

Para Menteri ASEAN dan Uni Eropa Kutuk Pelaku Jatuhnya MH 17

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Donestk, Ukraina.
Foto: VOA
pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Donestk, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL-- Para Menteri ASEAN dan Uni Eropa mengutuk pelaku yang menyebabkan jatuhnya maskapai Malaysia Airlines Flight MH17, di Donetsk Oblast, Ukraina Kamis (17/7) lalu. BERNAMA mengabarkan, pernyataan tersebut dikeluarkan oleh para Menteri ASEAN dan Uni Eropa setelah melaksanakan rapat Uni Eropa-ASEAN Ministrial di Brussel, Rabu (23/7).

Para menteri menyambut baik adopsi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2166 pada Senin (21/7) dan mendesak melaksanakan implementasi penuh. Para menteri menyatakan keterkejutan dan kemarahan atas apa yang terjadi dengan peristiwa jatuhnya MH17 yang mengakibatkan sekitar 298 orang termasuk penumpang dan para awak tewas, yang mana seluruh korban jiwa tersebut dari berbagai negara.

Para Menteri ASEAN dan UNi Eropa menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada para keluarga, teman-teman korban dari tragedi MH17, serta pemerintah dan rakyat dari negara-negara yang terkena dampak.

Para menteri juga menyerukan penyelidikan internasional dengan cepat, penuh, menyeluruh, tranparan dan independen yang sesuai dengan pedoman penerbangan sipil Internasional. Mereka juga menuntut agar semua pihak di daerah lokasi kejadian untuk memberikan dukungan penuh, termasuk bantuan keamanan, penuh, langsung dan membatasi akses masuk ke daerah tersebut dan sekitarnya.

Tak tertinggal pula untuk mendukung pihak penyidik yang sesuai dan menuntut agar kelompok-kelompok bersenjata menahan dan mengendalikan diri di daerah sekitar lokasi kecelakaan. Para menteri menyepakati bahwa MH14 adalah ilustrasi yang menggambarkan ekalasi sengketadan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Yang mana kapan dan dimana saja merenggut nyawa tak berdosa dengan cara yang tragis maupun yang kurang beruntung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement