REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER – Siswi kembar asal Manchester melarikan diri ke Suriah mengikuti saudara laki-lakinya yang menjadi jihadis. Salma dan Zahra Halane meninggalkan Chorlton, Manchester sebulan lalu. Ia kini diyakini ada di kubu ISIS di Raqqa, Suriah.
Meski berbagai upaya dilakukan untuk membawa mereka kembali, update media sosial mereka menunjukkan keduanya tengah dilatih menggunakan senapan Kalashnikov dan granat. The Sun melansir, dalam akun twitter yang diyakini dioperasikan oleh salah satu dari mereka, gadis berusia 16 tahun itu mengejek laporan yang dituliskan media tentang kepergiannya.
“Pelatihan menjadi dokter, menjadi pelatihan menjadi pembunuh. Aku akan menjadi dokter untuk ISIS, bukan untuk orang-orang kafir ini,” bunyi tweet tersebut. Salma dan Zahra diduga menikah sejak pindah ke Raqqa, Suriah.
Seorang ahli ekstremisme, Shiraz Maher memeriksa akun media sosial tersebut dan menganggapnya asli. “Perempuan-perempuan ini mengatakan mereka telah memilih pergi karena mereka ingin mendukung para pejuang.”
Dua bersaudara ini adalah mahasiswa yang berharap dilatih sebagai dokter. Bulan lalu, mereka pergi meninggalkan rumah orang tua mereka tengah malam dan melakukan penerbangan ke Turki, sebelum menyeberang ke perbatasan. Polisi mengatakan, keduanya diduga mengikuti kakak laki-lakinya yang meninggalkan karir akademik untuk bergabung dengan ISIS setahun yang lalu.
Bulan lalu, seorang militan mengatakan tengah mengajar gadis berusia 16 tahun untuk berperang. Yilmaz yang berkebangsaan Belanda dan tinggal di Suriah selama dua tahun mengatakan, “Sangat mudah untuk sampai ke sini. Orang-orang pergi berlibur, mereka berakhir di Suriah.”