Jumat 05 Sep 2014 12:25 WIB

Iran Berunding Tentang Nuklir dengan Enam Negara Adidaya

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Putaran perundingan terkait program nuklir Iran
Foto: VOA
Putaran perundingan terkait program nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSEL-- Enam negara kuat dunia serta Iran akan mengadakan pertemuan di New York pada 18 September mendatang untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran sebelum batas akhir waktu yang ditetapkan pada November.

Perundingan itu melibatkan AS, Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman dipimpin oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Chaterine Ashton, kata juru bicaranya, Michael Mann.

Pejabat AS membenarkan perundingan yang akan dilakukan untuk tingkat pimpinan politik, dan AS akan diwakili oleh juru rundingnya, menteri muda Wendy Sherman.

Juru bicara deputi Kementerian Luar Negeri Marie Harf mengatakan perundingan agaknya akan berlangsung "hingga tingkat menteri, tingkat tinggi, pada pekan sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa." Tetapi dia tidak yakin kapan para menteri luar negeri, termasuk Menlu AS John Kerry, melakukan perundingan meja bundar.

Pembicaraan diawali dengan pertemuan bilateral di Jenewa dan Wina untuk membahas bagaimana Iran membatasi pengayaan nuklirnya.

Barat sudah lama menuduh Teheran membangun pengembangan bom nuklir, tetapi negara Islam itu membantah dan bersikukuh menegaskan bahwa program nuklirnya adalah murni untuk tujuan energi sipil.

Pejabat senior AS dan Iran bertemu di Jenewa untuk perundingan awal dan Mann mengungkapan bahwa Prancis, Inggris dan Jerman secara terpisah akan mengadakan pertemuan tingkat pimpinan politik dengan Iran pada 11 September di Wina.

Awal pekan ini Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan telah mengadakan pembicaraan yang menyenangkan dengan Ashton di Brussel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement