REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ebola pasti menyebar di Eropa. Namun, Eropa dinilai lebih siap untuk mengendalikannya.
"Tapi hal yang paling penting menurut kami adalah risiko ebola masih rendah di Eropa dan Eropa bagian barat paling siap menghadapi demam akut, termasuk ebola" kata Direktur WHO Eropa Zsuzsanna Jakab, Selasa (7/10).
Berbicara kepada //Reuters//, Selasa (7/10), hanya beberapa jam setelah kasus pertama ebola menimpa seorang perawat di Spanyol, Jakab mengatakan peristiwa itu tidak terhindarkan lagi. Pejabat kesehatan Spanyol mengatakan empat orang dirawat di rumah sakit untuk mencegah penyebaran ebola.
"Kasus seperti ini, seperti yang terjadi di Spanyol, juga akan terjadi di masa mendatang. Tidak terhindarkan lagi insiden semacam ini akan terjadi di masa depan karena banyaknya perjalanan dari Eropa ke negara terjangkit dan sebaliknya," ujar dia.
Beberapa negara di Eropa, termasuk Perancis, Inggris, Belanda, Jerman, Switzerland, Norwegia dan Spanyol telah merawat pasien yang terinfeksi ebola di Afrika Barat. Jakab mengatakan pekerja kesehatan yang merawat pasien ebola, termasuk kerabat dan kontak terdekat mereka, berisiko tinggi terinfeksi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) yang mengawasi penyakit di Eropa mengatakan ada risiko kecil pelancong membawa ebola tanpa mengetahuinya.
Ebola telah menginfeksi sekitar 7.200 orang di Afrika Barat. Lebih dari 3.400 di antaranya tewas. Ebola yang menyerang sejak Maret lalu merupakan epidemi terbesar dalam sejarah.