REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO- Institut Astronomi Nasional Mesir menetapkan tanggal mulainya bulan Ramadhan di Mesir akan dimulai pada 18 Juni. Sementara untuk 1 Syawal jatuh pada tangghal 17 Juli. Hal ini diumumkaan oleh Institut Astronomi Nasional Mesir pada Rabu (3/6) kemarin.
Dikutip dari Ahram Online, Kepala Lembaga Astronomi Mesir Abu Ela Amin mengatakan perhitungan yang dilakukan lembaganya hampir sama dengan hasil hisab yang dilakukan para Ulama di Mesir. Untuk itu, kata Ela, Ramadhan dan Idul Fitri di Mesir kemungkinan akan serentak.
Ulama dan astronom Muslim di Mesir kerap tidak sependapat dalam menentukan tanggal Ramadhan dan Idul Fitri. Bila para astronom melihat dengan perhitungan astronomi dan matematika, sedangkan ulama menentukan dengan melihat bulan dengan mata kepala sendiri.
Ketua Bidang Pelayanan Umat Hidayatullah kepada Republika pada, Selasa (2/6) lalu mengatakan, dua metode untuk menentukan mulainya Ramadhan dan Syawal ini sama-sama punya landasan yang kuat. Akan tetapi, baik bara astronom ataupun ulama sebaiknya kata Asrif melakukan pendekatan dialog agar penentuan Ramadhan dan Syawal selalu serentak.
“Seharusnya memang harus serentak. Biar umat Islam seluruh dunia terlihat kat dan bersatu,” kata Asrif.
Di Indonesia sendiri besar kemungkinan pelaksnaan Ramadhan dan 1 Syawal akan serentak. Jauh-jauh hari sebelumnya PP Muhammadiyah telah mengumumkan mulai Ramadhan pada 18 Juni dan 17 Juli untuk Hari Raya Idul Fitri.
Sementara pihak pemerintah Indonesia mengatakan tidak ada perbedaan waktu pelaksanaan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini dan juga untuk 10 tahun ke depan.