Senin 15 Jun 2015 18:38 WIB

Israel Tolak Utusan Hak Asasi Manusia PBB

Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.
Foto: Reuters
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menolak kunjungan utusan khusus PBB urusan hak asasi manusia, Makarim Wibisono ke wilayah Palestina, Senin (15/6).

Israel dengan demikian telah dua kali menolak kunjungan Makarim. Makarim akan melaporkan hasil penyelidikan perang di Gaza kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa beberapa hari mendatang.

"Kami tidak mengizinkan kunjungan itu. Israel bekerja sama dengan semua komisi internasional dan semua utusan PBB, kecuali jika utusan tersebut dikenal sangat antiIsrael sehingga kami tidak bisa membela diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nashon.

Dewan HAM PBB kini tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang yang dilakukan Israel atau kelompok militer Palestina selama masa perang pada pertengahan tahun lalu.

Laporan hasil penyelidikan tersebut rencananya akan disiarkan pada beberapa hari mendatang dan diperdebatkan pada 29 Juni.

Konflik di Gaza pada tahun lalu telah menewaskan setidaknya 2.200 warga Palestina, sebagian besar merupakan warga sipil. Di pihak Israel, 73 orang tewas, sebagian besar adalah tentara.

Rencana kunjungan Makarim ke Palestina sesungguhnya tidak berkaitan dengan penyelidikan Dewan HAM soal perang Gaza. Pada saat itu, dia bertugas membuat penilaian tahunan di wilayah rampasan Palestina, termasuk di Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Israel juga sempat melarang kunjungan serupa Makarim pada tahun lalu. Dalam laporan disiarkan pada Ahad, Israel menyatakan tindakannya selama perang Gaza pada Juli-Agustus tahun lalu melawan gerilyawan Hamas adalah tindakan yang sah dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Di sisi lain, PBB menuduh Israel bertanggung jawab atas pengeboman di sejumlah kantor PBB, termasuk sekolah tempat para warga sipil Palestina berlindung.

Israel membela diri, menyatakan kelompok Hamas menggunakan sekolah tersebut untuk menyimpan senjata. Selain itu, Israel juga mencurigai tempat yang sama digunakan untuk menembakkan sejumlah roket sehingga Israel tidak mempunyai pilihan lain selain menghancurkannya.

Israel memang dikenal sebagai negara yang tidak mempunyai hubungan baik dengan Dewan HAM PBB. Mereka menolak keras penyelidikan perang Gaza sejak awal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement