REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Seorang ibu dari Italia akhirnya kembali bersatu dengan putrinya setelah anaknya tersebut diambil darinya saat lahir 71 tahun lalu.
"Saya tak pernah membayangkan suatu hari saya akan mendapat peluknya," kata anak perempuan yang selama ini percaya ibu kandungnya telah meninggal selama perang.
Dilansir The Guardian, Selasa (11/8), perempuan berusia 92 tahun tersebut bekerja di Jerman selama perang dunia kedua. Saat itu perempuan yang berasal dari Novellara, sebuah desa kecil di Italia utara, dihamili tentara Jerman yang telah menikah.
Setelah melahirkan, anaknya yang diberi nama Margot Bachmann, dibawa dan diasuh di Jerman oleh keluarga sang ayah. Ia kemudian diberitahu memiliki ibu kandung orang Italia. Ibunya disebut telah meninggal selama perang.
Namun, saat ayahnya mneinggal tahun lalu, Bachmann yang kini berusia 71 tahun memutuskan mencari ibunya melalui Internasional Tracing Service (ITS). Lalu dengan bantuan dari Palang Merah Italia, ITS menemukan ibu Bachmann masih hidup. Keduanya bertemu pada akhir pekan.
"Saat saya melihatnya dan mencoba mengetahui lebih, saya tak pernah membayangkan suatu hari akan dapat memeluknya. Ayah saya melarang saya mencarinya, tapi dengan bantuan putri saya sendiri, saya menemukannya," ungkap Bachmann.
Juru bicara Palang Merah Italia, Laura Bastianetto, menggambarkan kejadian ini sebagai keajaiban kecil. "Sangat jarang untuk ibu dan anak bertemu kembali setelah 71 tahun, jauh lebih umum jika saudara-saudara bertemu kembali karena ada begitu sedikit korban selamat perang dunia dua," katanya.